Bukti Teknik Hidrolik Kuno Ditemukan di Sepanjang Sungai Nil

Selasa, 27 Juni 2023 - 20:07 WIB
Para arkeolog menemukan struktur jaringan dinding batu kuno sepanjang 1.000 km (600 mil) di sepanjang Sungai Nil yang berfungsi sebagai sistem pengelolaan air. Foto/LIve Science
KHARTUM - Para arkeolog menemukan struktur jaringan dinding batu kuno sepanjang 1.000 km (600 mil) di sepanjang Sungai Nil yang berfungsi sebagai sistem pengelolaan air. Dinding yang disebut groin ini membentang dari riam pertama Sungai Nil di Mesir hingga riam keempat di Sudan.

Untuk mempelajari groin, para peneliti menggunakan campuran foto satelit dan udara, serta survei tanah dan penggalian arkeologi. Mereka melihat foto-foto wilayah yang diambil beberapa dekade lalu untuk mendokumentasikan groin yang sekarang rusak parah atau hancur, serta mewawancarai penduduk setempat.

Secara total, para peneliti mendokumentasikan lebih dari 1.200 groin dan dimuat dalam makalah yang diterbitkan 27 Mei di jurnal Geoarchaeology. Groin tampaknya telah dibangun selama rentang waktu ribuan tahun.





Beberapa contoh ditemukan di dekat situs kuno Amara West, di Sudan modern, berusia lebih dari 3.000 tahun, tetapi yang lain hanya berumur beberapa dekade. Beberapa mungkin dibangun ketika Mesir kuno menguasai daerah tersebut.

Sementara yang lain dibangun pada saat Kerajaan Kush, atau berbagai negara lain berkembang di wilayah tersebut. “Sekitar 10% dari groin memiliki teknik konstruksi khas pada bangunan batu abad pertengahan," kata Matthew Dalton, peneliti University of Western Australia kepada Live Science, Selasa (27/6/2023).



Ukuran dinding batu bervariasi, sementara beberapa sangat besar. Salah satu contohnya, ditemukan di situs kuno Soleb di Sudan, dengan panjang sekitar 700 meter dan lebar 4 meter. Dinding batu terbuat dari batu kuarsa seberat 100 kilogram atau lebih.

Ketinggian tembok di zaman kuno tidak jelas, tetapi berdasarkan sisa-sisanya, dibutuhkan setidaknya 1.680 ton kuarsa untuk membangunnya. Petani modern di wilayah itu mengatakan bahwa tembok seperti ini membantu menangkap lumpur dari banjir, yang membuat tanah lebih subur.



Beberapa groin tampaknya berasal dari periode Kerma, yang berlangsung sekitar 2500 SM hingga 1500 SM. “Pembangunan groin adalah tradisi yang bertahan lama, berdasarkan pengetahuan asli di Sudan," kata Julia Budka, profesor arkeologi dan seni Mesir di Universitas Ludwig Maximilian Munich yang telah mempelajari groin di sejumlah situs di Sudan.
(wib)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More