Tangkap Suara Gelombang Gravitasi, Peneliti Bersemangat Ungkap Sumbernya di Luar Angkasa
Senin, 03 Juli 2023 - 19:28 WIB
WASHINGTON - Observatorium Nanohertz Amerika Utara untuk Gelombang Gravitasi (NANOGrav) mengungkapkan deteksi gelombang gravitasi frekuensi rendah pada 28 Juni 2023. Penemuan ini membuat para ilmuwan bersemangat karena merupakan sebuah terobosan bersejarah dalam pencarian selama 15 tahun.
Penemuan ini menandai deteksi pertama gelombang gravitasi frekuensi rendah yang berhasil ditangkap. Sumber gelombang gravitasi frekuensi rendah ini diyakini sebagai binari lubang hitam supermasif di awal alam semesta.
Apa yang didengar oleh sinyal gelombang gravitasi frekuensi rendah NANOGrav mirip dengan harmoni latar belakang biola yang lembut. Kekuatan sinyal ini menunjukkan bahwa orkestra gelombang gravitasi dari ratusan ribu atau bahkan jutaan binari lubang hitam supermasif ada di awal alam semesta.
"Temuan ini membuka jendela baru di alam semesta yang akan memungkinkan kita mempelajari bagaimana galaksi dan lubang hitam pusatnya bergabung dan tumbuh seiring waktu,” kata astronom National Radio Astronomy Observatory (NRAO) Scott Ransom, salah satu dari sekitar 190 ilmuwan yang bekerja dengan NANOGrav, kepada Space.com, Senin (3/7/2023).
Teori gravitasi Albert Einstein tahun 1915, relativitas umum, meramalkan bahwa benda-benda bermassa memiliki efek bengkok pada jalinan ruang dan waktu yang memunculkan gravitasi. Relativitas umum juga menunjukkan bahwa ketika benda berakselerasi, mereka harus menghasilkan riak di ruangwaktu, sejenis radiasi gravitasi yang kita sebut gelombang gravitasi.
“Ini menarik dan menyenangkan. Bukti yang dilaporkan oleh NANOGrav sekali lagi menunjukkan bahwa pengamatan gelombang gravitasi membuka jendela baru ke alam semesta,” kata KU Leuven, ahli kosmologi.
Ransom menambahkan, saat ini NANOGrav akan mencari teleskop radio sensitif di belahan bumi utara untuk menemukan sumber sinyal gelombang gravitasi frekuensi rendah. Ilmuwan juga akan berkolaborasi membandingkan data dengan waktu pulsar lainnya.
“Kita harus mulai melihat dari mana sumber nada suara di atas latar belakang gelombang gravitasi ini. Sumber-sumber itu dapat ditentukan dan dipelajari dengan gelombang elektromagnetik jenis baru multi-utusan ekstragalaktik,” ujarnya.
Penemuan ini menandai deteksi pertama gelombang gravitasi frekuensi rendah yang berhasil ditangkap. Sumber gelombang gravitasi frekuensi rendah ini diyakini sebagai binari lubang hitam supermasif di awal alam semesta.
Apa yang didengar oleh sinyal gelombang gravitasi frekuensi rendah NANOGrav mirip dengan harmoni latar belakang biola yang lembut. Kekuatan sinyal ini menunjukkan bahwa orkestra gelombang gravitasi dari ratusan ribu atau bahkan jutaan binari lubang hitam supermasif ada di awal alam semesta.
"Temuan ini membuka jendela baru di alam semesta yang akan memungkinkan kita mempelajari bagaimana galaksi dan lubang hitam pusatnya bergabung dan tumbuh seiring waktu,” kata astronom National Radio Astronomy Observatory (NRAO) Scott Ransom, salah satu dari sekitar 190 ilmuwan yang bekerja dengan NANOGrav, kepada Space.com, Senin (3/7/2023).
Teori gravitasi Albert Einstein tahun 1915, relativitas umum, meramalkan bahwa benda-benda bermassa memiliki efek bengkok pada jalinan ruang dan waktu yang memunculkan gravitasi. Relativitas umum juga menunjukkan bahwa ketika benda berakselerasi, mereka harus menghasilkan riak di ruangwaktu, sejenis radiasi gravitasi yang kita sebut gelombang gravitasi.
“Ini menarik dan menyenangkan. Bukti yang dilaporkan oleh NANOGrav sekali lagi menunjukkan bahwa pengamatan gelombang gravitasi membuka jendela baru ke alam semesta,” kata KU Leuven, ahli kosmologi.
Ransom menambahkan, saat ini NANOGrav akan mencari teleskop radio sensitif di belahan bumi utara untuk menemukan sumber sinyal gelombang gravitasi frekuensi rendah. Ilmuwan juga akan berkolaborasi membandingkan data dengan waktu pulsar lainnya.
“Kita harus mulai melihat dari mana sumber nada suara di atas latar belakang gelombang gravitasi ini. Sumber-sumber itu dapat ditentukan dan dipelajari dengan gelombang elektromagnetik jenis baru multi-utusan ekstragalaktik,” ujarnya.
(wib)
tulis komentar anda