Megakonstelasi Satelit Internet Starlink SpaceX Ganggu Astronomi Radio

Sabtu, 08 Juli 2023 - 12:03 WIB
Garis-garis yang ditinggalkan satelit-satelit dalam gambar astronomi merusak pengamatan teleskop bahkan di lokasi paling terpencil sekalipun. Foto/Astron/Space
TEXAS - Megakonstelasi satelit orbit rendah Bumi seperti Starlink milik SpaceX dinilai dapat mengganggu pengamatan astronomi radio. Garis-garis yang ditinggalkan satelit-satelit dalam gambar astronomi merusak pengamatan teleskop bahkan di lokasi paling terpencil sekalipun.

Bahkan satelit internet Starlink dapat mengganggu pengamatan terhadap teleskop yang dilindungi oleh zona senyap radio. Dengungan elektronik onboard yang memberi daya pada satelit Starlink mengganggu pengamatan astronomi radio.

Dalam sebuah studi baru menemukan pantulan sinar matahari dari satelit-satelit ini dapat menyebabkan kecerahan langit malam yang tidak diinginkan bahkan di daerah yang jauh dari polusi cahaya perkotaan. Gelombang radio yang digunakan satelit ini untuk melakukan komunikasi juga dapat menghambat pengamatan teleskop radio yang sensitif.



Tetapi sumber gangguan ilmiah baru yang tak terduga kini telah muncul berkat studi baru yang dilakukan oleh para peneliti menggunakan teleskop Low Frequency Array (LOFAR) di Belanda. Gangguan itu berupa radiasi dari elektronik onboard di dalam satelit Starlink.



LOFAR adalah jaringan lebih dari 40 antena radio yang tersebar di Belanda, Jerman, dan beberapa negara Eropa lainnya. Teleskop tersebut mampu mendeteksi panjang gelombang radiasi terpanjang yang dipancarkan oleh benda-benda di alam semesta.

Termasuk frekuensi radio yang mirip dengan LOFAR yang dipancarkan secara tidak sengaja oleh satelit Starlink. Dalam studi baru, para peneliti menggambarkan pendeteksian dengungan radio frekuensi rendah yang tidak diinginkan ini datang dari hampir 50 pesawat ruang angkasa Starlink.

“Dengan LOFAR, kami mendeteksi radiasi antara 110 dan 188 MHz dari 47 dari 68 satelit yang diamati,” kata Cees Bassa, astronom Institut Astronomi Radio Belanda (ASTRON), yang mengelola rangkaian LOFAR dikutip SINDOnews dari laman Space, Sabtu (8/7/2023).

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More