Penurunan Daya Ingat Otak Kini Bisa Diperlambat hingga 60 Persen
Rabu, 19 Juli 2023 - 13:40 WIB
SIDNEY - Industri medis modern kembali mencatatkan kesuksesan melalui obat baru yang mampu memperlambat stadium penyakit Alzheimer (penurunan daya ingat otak) hingga 60 persen.
BACA JUGA - Kemenperin Dorong Obat Tradisional Dikembangkan Jadi Obat Modern
Obat yang diberi nama donanemab ini dapat memperlambat penurunan daya ingat dan daya pikir hingga sepertiganya, namun angka tersebut dapat berlipat ganda menjadi 60 persen jika dikonsumsi oleh pasien yang berada pada stadium awal atau sedang.
Keberhasilan obat itu terungkap dalam International Alzheimer's Association Conference di Amsterdam, kemarin.
Sebuah analisis lengkap yang dikeluarkan oleh perusahaan farmasi Eli Lilly menunjukkan obat itu kurang efektif pada pasien yang lebih tua, mereka yang berada di tahap akhir atau mereka yang memiliki kadar protein tinggi.
"Temuan ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa deteksi dan diagnosis dini dapat mengubah lintasan penyakit Alzheimer," kata juru bicara Eli Lilly, Anne White seperti dilansir dari AFP, Rabu (19/7/2023).
Obat tersebut diberikan melalui suntikan intravena untuk menghasilkan protein yang disebut beta amyloid dari otak pasien Alzheimer.
Efek pengobatan donanemab terus meningkat dibandingkan dengan plasebo selama masa percobaan 18 bulan.
Sementara itu, Eli Lilly berharap Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memberikan keputusan akhir tentang penggunaan donanemab pada akhir tahun ini.
Lebih dari 55 juta orang di seluruh dunia terkena demensia dan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 139 juta orang pada tahun 2050.
BACA JUGA - Kemenperin Dorong Obat Tradisional Dikembangkan Jadi Obat Modern
Obat yang diberi nama donanemab ini dapat memperlambat penurunan daya ingat dan daya pikir hingga sepertiganya, namun angka tersebut dapat berlipat ganda menjadi 60 persen jika dikonsumsi oleh pasien yang berada pada stadium awal atau sedang.
Keberhasilan obat itu terungkap dalam International Alzheimer's Association Conference di Amsterdam, kemarin.
Sebuah analisis lengkap yang dikeluarkan oleh perusahaan farmasi Eli Lilly menunjukkan obat itu kurang efektif pada pasien yang lebih tua, mereka yang berada di tahap akhir atau mereka yang memiliki kadar protein tinggi.
"Temuan ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa deteksi dan diagnosis dini dapat mengubah lintasan penyakit Alzheimer," kata juru bicara Eli Lilly, Anne White seperti dilansir dari AFP, Rabu (19/7/2023).
Obat tersebut diberikan melalui suntikan intravena untuk menghasilkan protein yang disebut beta amyloid dari otak pasien Alzheimer.
Efek pengobatan donanemab terus meningkat dibandingkan dengan plasebo selama masa percobaan 18 bulan.
Sementara itu, Eli Lilly berharap Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memberikan keputusan akhir tentang penggunaan donanemab pada akhir tahun ini.
Lebih dari 55 juta orang di seluruh dunia terkena demensia dan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 139 juta orang pada tahun 2050.
(wbs)
tulis komentar anda