Waspada, Satelit Eropa Seberat 1.360 Kg Bakal Jatuh ke Bumi

Sabtu, 29 Juli 2023 - 11:14 WIB
Pesawat ruang angkasa Aeolus milik Badan Antariksa Eropa (ESA) dijadwalkan jatuh ke Bumi pada 28 Juli 2023 malam waktu setempat. Foto/ESA/Space
PARIS - Pesawat ruang angkasa Aeolus milik Badan Antariksa Eropa (ESA) dijadwalkan jatuh ke Bumi pada 28 Juli 2023 malam waktu setempat. Satelit seberat 3.000 pon atau 1.360 kilogram mulai dipantau ketika dinyatakan sekarat dan dipandu untuk kembali masuk atmosfer Bumi dengan aman.

Satelit Aeolus mulai jatuh ke Bumi ketika kehabisan bahan bakar. Kemudian ESA mengatur proses de-orbit, untuk memastikan jatuh terbakar di hamparan kosong Samudra Atlantik, agar tidak menimbulkan ancaman bagi manusia dan bangunan di darat.

“Ini cukup unik, apa yang kami lakukan. Ini adalah pertama kali sepengetahuan kami [bahwa] kami telah melakukan reentry dengan bantuan seperti ini. Anda tidak benar-benar menemukan contoh ini dalam sejarah penerbangan luar angkasa,” kata Holger Krag, kepala Kantor Sampah Luar Angkasa ESA, saat konferensi pers pada 19 Juli 2023.





Satelit Aeolus diluncurkan pada Agustus 2018 untuk memantau angin Bumi, sesuatu yang belum pernah dilakukan secara detail dari orbit. Satelit Aeolus mempelajari angin Bumi dari ketinggian sekitar 320 kilometer.

Data pesawat ruang angkasa telah membantu para peneliti memperbaiki model iklim dan prakiraan cuaca mereka. Ada lebih banyak data yang dikumpulkan satelit Aeolus setelah beroperasi selama hampir 4,5 tahun. Waktu operasi ini lebih lama sekitar 18 bulan dari masa operasi ilmiah yang direncanakan.



Pesawat ruang angkasa mulai jatuh dari orbit pada 19 Juni, dan tim misi mulai mempercepat prosesnya lima minggu kemudian. Pada Senin 24 Juli, Aeolus melakukan dua pembakaran mesin yang berlangsung total 37,5 menit dan menurunkan ketinggiannya sekitar 30 km, menjadi 250 km.

Proses penurunan dilakukan lagi Kamis 27 Juli, dengan empat manuver orbit yang direncanakan. Satu manuver terakhir direncanakan hari ini, dengan masuk kembali ke Bumi diharapkan sekitar lima jam.



Namun, saat ini, belum bisa untuk memprediksi kapan dan di mana Aeolus akan turun secara detail. “Kami hanya harus tetap memperhatikan pembaruan dari ESA dan tim Aeolus,” kata Krag.
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More