Ilmuwan Rekam Energi Tertinggi yang Dipancarkan Matahari, Tembus 10 Triliun Elektron Volt
Senin, 07 Agustus 2023 - 19:34 WIB
Tim peneliti merekam cahaya berenergi tertinggi yang pernah terdeteksi dari matahari, mencapai 10 triliun elektron volt. Foto/NASA/SDO/Live Science
FLORIDA - Tim peneliti merekam cahaya berenergi tertinggi yang pernah terdeteksi dari matahari , mencapai 10 triliun elektron volt. Cahaya sangat kuat ini berbentuk sinar gamma, yang memiliki energi paling besar dari semua gelombang pada spektrum elektromagnetik.
Untuk mengukur sinar matahari, para peneliti menggunakan High-Altitude Water Cherenkov Observatory (HAWC), kumpulan 300 tangki berisi masing-masing 220 ton (200 metrik ton) air. Terletak di antara dua puncak aktif gunung berapi Sierra Negra di Meksiko, observatorium ini mengukur sinyal energi dari sinar gamma dan sinar kosmik .
“Matahari lebih mengejutkan daripada yang kita ketahui. Pengamatan baru ini sangat menarik karena menunjukkan Matahari bersinar terang dalam sinar gamma berenergi tinggi,” kata Mehr Un Nisa, penelitian pascadoktoral di Michigan State University dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Senin (7/8/2023).
Ketika sinar gamma bertabrakan dengan udara di atmosfer bagian atas, mereka meledak menjadi air mancur partikel subatomik di pancuran udara, meninggalkan tanda yang terdeteksi oleh HAWC. Dari 2015 hingga 2021, penulis penelitian mengumpulkan data dari pancuran udara ini dan mampu menangkap rekaman pertama radiasi gamma matahari yang memecahkan energi 1 triliun elektron volt.
“Setelah melihat data selama enam tahun, ternyata kelebihan sinar gamma ini,” kata Nisa. Penelitian ini diterbitkan 3 Agustus di jurnal Physical Review Letters.
Para ilmuwan menemukan bahwa ada lebih banyak sinar gamma yang memancar dari matahari daripada yang diperkirakan sebelumnya, artinya cahaya ini sangat terang. HAWC telah membantu para ilmuwan mengidentifikasi radiasi gamma matahari pada jarak hingga 10 kali lebih energik daripada pengukuran sebelumnya.
Namun, para ilmuwan belum yakin bagaimana sinar gamma matahari ini mencapai tingkat energi setinggi itu atau mengapa kelimpahannya begitu tinggi. “Intinya adalah bahwa pengamatan matahari sinar gamma ini adalah kumpulan data baru yang memberikan petunjuk tentang fisika matahari dan partikel," ujar Ofer Cohen, fisikawan matahari di University of Massachusetts Lowell.
Untuk mengukur sinar matahari, para peneliti menggunakan High-Altitude Water Cherenkov Observatory (HAWC), kumpulan 300 tangki berisi masing-masing 220 ton (200 metrik ton) air. Terletak di antara dua puncak aktif gunung berapi Sierra Negra di Meksiko, observatorium ini mengukur sinyal energi dari sinar gamma dan sinar kosmik .
“Matahari lebih mengejutkan daripada yang kita ketahui. Pengamatan baru ini sangat menarik karena menunjukkan Matahari bersinar terang dalam sinar gamma berenergi tinggi,” kata Mehr Un Nisa, penelitian pascadoktoral di Michigan State University dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Senin (7/8/2023).
Ketika sinar gamma bertabrakan dengan udara di atmosfer bagian atas, mereka meledak menjadi air mancur partikel subatomik di pancuran udara, meninggalkan tanda yang terdeteksi oleh HAWC. Dari 2015 hingga 2021, penulis penelitian mengumpulkan data dari pancuran udara ini dan mampu menangkap rekaman pertama radiasi gamma matahari yang memecahkan energi 1 triliun elektron volt.
“Setelah melihat data selama enam tahun, ternyata kelebihan sinar gamma ini,” kata Nisa. Penelitian ini diterbitkan 3 Agustus di jurnal Physical Review Letters.
Para ilmuwan menemukan bahwa ada lebih banyak sinar gamma yang memancar dari matahari daripada yang diperkirakan sebelumnya, artinya cahaya ini sangat terang. HAWC telah membantu para ilmuwan mengidentifikasi radiasi gamma matahari pada jarak hingga 10 kali lebih energik daripada pengukuran sebelumnya.
Namun, para ilmuwan belum yakin bagaimana sinar gamma matahari ini mencapai tingkat energi setinggi itu atau mengapa kelimpahannya begitu tinggi. “Intinya adalah bahwa pengamatan matahari sinar gamma ini adalah kumpulan data baru yang memberikan petunjuk tentang fisika matahari dan partikel," ujar Ofer Cohen, fisikawan matahari di University of Massachusetts Lowell.
(wib)
tulis komentar anda