Tragis, Inilah 5 Misi Luar Angkasa yang Mengalami Musibah
Jum'at, 18 Agustus 2023 - 07:05 WIB
JAKARTA - Dalam eksplorasi luar angkasa yang penuh tantangan, kesuksesan sering kali beriringan dengan risiko besar. Melangkah ke wilayah tak terjamah telah menghasilkan pencapaian luar biasa. Tapi juga berpotensi membawa kesulitan dan tragedi yang menggetarkan hati.
1. Proyek Uji Apollo-Soyuz: Kebocoran Gas
Proyek Uji Apollo-Soyuz pada bulan Juli 1975 merupakan prestasi dalam perjalanan antariksa dan politik: ini adalah penerbangan antariksa bersama pertama antara Amerika Serikat dan Uni Soviet serta menandai berakhirnya perlombaan antariksa antara kedua negara tersebut.
Mengejutkannya, misi itu sendiri berjalan hampir tanpa cela (sampai saat kepulangan mereka). Dua wahana antariksa, yang satu Amerika dengan tiga astronaut dan yang lain Uni Soviet dengan dua kosmonot, bertemu di orbit Bumi dan bersandar satu sama lain, memungkinkan para penjelajah antariksa berpindah antara wahana.
Setelah 44 jam mereka berpisah dan, setelah beberapa hari lagi, kedua wahana antariksa mulai turun ke Bumi.
Saat masuk kembali ke atmosfer, terjadi kerusakan pada RCS, yaitu sistem pengendalian reaksi yang mengatur ketinggian, yang menyebabkan nitrogen
tetroksida beracun masuk ke kabin tempat astronot Apollo Amerika berada.
Untungnya, kabin tersebut diberi ventilasi setelah wahana antariksa mendarat dan tidak ada astronot yang terluka fatal.
Nah, berikut adalah 5 misi luar angkasa yang mengalami musibah:
1. Proyek Uji Apollo-Soyuz: Kebocoran Gas
Proyek Uji Apollo-Soyuz pada bulan Juli 1975 merupakan prestasi dalam perjalanan antariksa dan politik: ini adalah penerbangan antariksa bersama pertama antara Amerika Serikat dan Uni Soviet serta menandai berakhirnya perlombaan antariksa antara kedua negara tersebut.Mengejutkannya, misi itu sendiri berjalan hampir tanpa cela (sampai saat kepulangan mereka). Dua wahana antariksa, yang satu Amerika dengan tiga astronaut dan yang lain Uni Soviet dengan dua kosmonot, bertemu di orbit Bumi dan bersandar satu sama lain, memungkinkan para penjelajah antariksa berpindah antara wahana.
Setelah 44 jam mereka berpisah dan, setelah beberapa hari lagi, kedua wahana antariksa mulai turun ke Bumi.
Saat masuk kembali ke atmosfer, terjadi kerusakan pada RCS, yaitu sistem pengendalian reaksi yang mengatur ketinggian, yang menyebabkan nitrogen
tetroksida beracun masuk ke kabin tempat astronot Apollo Amerika berada.
Untungnya, kabin tersebut diberi ventilasi setelah wahana antariksa mendarat dan tidak ada astronot yang terluka fatal.
2. STS-107: Musibah Shuttle Columbia
Lihat Juga :
tulis komentar anda