Ilmuwan Temukan Bima Sakti Mulai Bengkok, Ini Penyebabnya!
Jum'at, 22 September 2023 - 08:58 WIB
Galaksi Bima Sakti mengalami perubahan terhadap piringannya. Foto: ist
JAKARTA - Selama ini kita mengetahui bahwa galaksi Bima Sakti memiliki bentuk seperti piringan yang datar. Namun penelitian yang baru-baru ini dilakukan mengungkap bahwa rupanya Bima Sakti mulai melengkung.
Lengkungan ini sebagian besar terjadi di perbatasan galaksi, di mana beberapa wilayah membengkok ke bawah sementara wilayah lainnya melebar ke atas sehingga membuatnya tampak seperti topi sombrero.
Menggunakan simulasi komputer, para ilmuwan mengungkap penyebab kebengkokan ini. Mereka mempublikasikan temuan luar biasa tersebut pada 14 September di jurnal Nature Astronomy.
"Hasil ini, dikombinasikan dengan data di halo bintang, memberikan bukti kuat bahwa Galaksi kita tertanam dalam halo materi gelap yang miring,” kata ilmuwan dalam penelitiannya, dilansir dari Live Science, Jumat (22/9).
Untuk diketahui, materi gelap merupakan materi yang misterius dan agak kontradiktif. Ia membentuk 85% materi alam semesta, tetapi karena tidak berinteraksi langsung dengan cahaya, maka sama sekali tidak terlihat.
Materi gelap membuat keberadaannya diketahui dengan mempercepat bintang-bintang ke kecepatan yang tidak dapat dijelaskan saat mereka mengorbit pusat galaksi, membengkokkan cahaya bintang di kejauhan dengan membentuk halo galaksi Bima Sakti.
Halo galaksi, bola bintang luas yang mengambang seperti dedaunan di kolam materi gelap terletak tepat di luar lengan spiral Bima Sakti. Dalam studi 2022, para astronom menyelidiki wilayah ini menggunakan pesawat ruang angkasa Gaia milik Badan Antariksa Eropa.
Mereka memetakan posisi dan pergerakan sekitar 2 miliar bintang di Bima Sakti. Dengan meneliti data Gaia, mereka menemukan bahwa bintang-bintang yang tergantung di halo galaksi ternyata tidak teratur.
Untuk melihat apa arti halo bintang yang tidak seimbang bagi halo materi gelap tempat ia berada, para peneliti menggunakan model komputer untuk menciptakan kembali galaksi muda mirip Bima Sakti dengan halo materi gelap yang dimiringkan 25 derajat terhadap piringannya.
Lengkungan ini sebagian besar terjadi di perbatasan galaksi, di mana beberapa wilayah membengkok ke bawah sementara wilayah lainnya melebar ke atas sehingga membuatnya tampak seperti topi sombrero.
Menggunakan simulasi komputer, para ilmuwan mengungkap penyebab kebengkokan ini. Mereka mempublikasikan temuan luar biasa tersebut pada 14 September di jurnal Nature Astronomy.
"Hasil ini, dikombinasikan dengan data di halo bintang, memberikan bukti kuat bahwa Galaksi kita tertanam dalam halo materi gelap yang miring,” kata ilmuwan dalam penelitiannya, dilansir dari Live Science, Jumat (22/9).
Untuk diketahui, materi gelap merupakan materi yang misterius dan agak kontradiktif. Ia membentuk 85% materi alam semesta, tetapi karena tidak berinteraksi langsung dengan cahaya, maka sama sekali tidak terlihat.
Materi gelap membuat keberadaannya diketahui dengan mempercepat bintang-bintang ke kecepatan yang tidak dapat dijelaskan saat mereka mengorbit pusat galaksi, membengkokkan cahaya bintang di kejauhan dengan membentuk halo galaksi Bima Sakti.
Halo galaksi, bola bintang luas yang mengambang seperti dedaunan di kolam materi gelap terletak tepat di luar lengan spiral Bima Sakti. Dalam studi 2022, para astronom menyelidiki wilayah ini menggunakan pesawat ruang angkasa Gaia milik Badan Antariksa Eropa.
Mereka memetakan posisi dan pergerakan sekitar 2 miliar bintang di Bima Sakti. Dengan meneliti data Gaia, mereka menemukan bahwa bintang-bintang yang tergantung di halo galaksi ternyata tidak teratur.
Untuk melihat apa arti halo bintang yang tidak seimbang bagi halo materi gelap tempat ia berada, para peneliti menggunakan model komputer untuk menciptakan kembali galaksi muda mirip Bima Sakti dengan halo materi gelap yang dimiringkan 25 derajat terhadap piringannya.
tulis komentar anda