Penyebab Cuaca Panas di Pulau Jawa, Tembus 42 Derajat Celcius
Jum'at, 29 September 2023 - 15:40 WIB
JAKARTA - Cuaca panas melanda Pulau Jawa. Bahkan, di Surabaya, Jawa Timur, suhunya mencapai 42 derajat celcius pada siang hari.
Menurut situs Accuweather, Surabaya menduduki urutan pertama sebagai wilayah terpanas, disusul Semarang 39 celcius, Jakarta 37 celcius, Yogyakarta 36 celcius dan Bandung 33 celcius.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengungkap sejumlah faktor yang menjadi penyebab suhu panas di Pulau Jawa.
"Pemanasan sinar matahari cukup optimal yang terjadi pada pagi menjelang siang dan siang hari. Saat ini, posisi semu matahari (pada bulan September) berada tepat di atas khatulistiwa, sehingga penerimaan sinar matahari cukup merata di wilayah Indonesia termasuk di wilayah Jabodetabek," kata Guswanto.
Guswanto membeberkan bahwa suhu udara maksimum di sejumlah wilayah Indonesia dalam 10 hari terakhir berada di kisaran 35-37 derajat celsius.
"Kondisi ini merupakan hal yang biasa dan normal terjadi pada musim kemarau dan periode peralihan musim," katanya.
Guswanto mengatakan bahwa sejumlah wilayah yang berada di bagian Selatan garis Equator termasuk Ibu Kota masih masuk musim kemarau. Tak hanya itu, fenomena El Nino pun menjadi salah satu penyebab pembentukan awan hujan relatif rendah.
"Sebagian wilayah Indonesia, khususnya wilayah bagian Selatan equator (termasuk DKI Jakarta) cenderung masih musim kemarau. Hal tersebut akibat dari angin timuran yang berasal dari Belahan Bumi Selatan yang membawa massa udara kering masih cukup kuat berembus," ujarnya.
Pengaruh El Nino dan IOD Positif, kata dia, menyebabkan potensi pembentukan awan hujan relatif menjadi lebih rendah sehingga musim hujan akan menjadi lebih lambat sebagian besar terjadi pada bulan November.
Menurut situs Accuweather, Surabaya menduduki urutan pertama sebagai wilayah terpanas, disusul Semarang 39 celcius, Jakarta 37 celcius, Yogyakarta 36 celcius dan Bandung 33 celcius.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengungkap sejumlah faktor yang menjadi penyebab suhu panas di Pulau Jawa.
"Pemanasan sinar matahari cukup optimal yang terjadi pada pagi menjelang siang dan siang hari. Saat ini, posisi semu matahari (pada bulan September) berada tepat di atas khatulistiwa, sehingga penerimaan sinar matahari cukup merata di wilayah Indonesia termasuk di wilayah Jabodetabek," kata Guswanto.
Guswanto membeberkan bahwa suhu udara maksimum di sejumlah wilayah Indonesia dalam 10 hari terakhir berada di kisaran 35-37 derajat celsius.
"Kondisi ini merupakan hal yang biasa dan normal terjadi pada musim kemarau dan periode peralihan musim," katanya.
Guswanto mengatakan bahwa sejumlah wilayah yang berada di bagian Selatan garis Equator termasuk Ibu Kota masih masuk musim kemarau. Tak hanya itu, fenomena El Nino pun menjadi salah satu penyebab pembentukan awan hujan relatif rendah.
"Sebagian wilayah Indonesia, khususnya wilayah bagian Selatan equator (termasuk DKI Jakarta) cenderung masih musim kemarau. Hal tersebut akibat dari angin timuran yang berasal dari Belahan Bumi Selatan yang membawa massa udara kering masih cukup kuat berembus," ujarnya.
Pengaruh El Nino dan IOD Positif, kata dia, menyebabkan potensi pembentukan awan hujan relatif menjadi lebih rendah sehingga musim hujan akan menjadi lebih lambat sebagian besar terjadi pada bulan November.
(msf)
tulis komentar anda