Waspada! Cuaca Panas Bisa Bikin Manusia Lebih Agresif

Selasa, 05 September 2023 - 13:34 WIB
loading...
Waspada! Cuaca Panas Bisa Bikin Manusia Lebih Agresif
Sebuah studi baru menunjukkan, suhu panas dapat membuat beberapa orang menjadi lebih agresif. Foto/Workplace Testing
A A A
CALIFORNIA - Sebuah studi baru menunjukkan, suhu panas dapat membuat beberapa orang menjadi lebih agresif . Namun, dalam banyak kasus, suhu panas tidak secara langsung mempengaruhi dalam mengambil keputusan.

Dalam penelitian baru ini, tim merekrut sekitar 900 partisipan dari Berkeley, California, dan 1.000 orang dari Nairobi, Kenya. Para sukarelawan dibawa ke salah satu dari ruangan bersuhu 22 derajat Celcius atau 30 derajat Celcius.

Mereka menjalani serangkaian tes pengambilan keputusan dan tes kognitif. Para peneliti kemudian membandingkan kinerja individu-individu yang berada di ruangan sejuk dan panas.



Dalam beberapa keadaan, orang bisa menjadi lebih agresif ketika mereka kepanasan. Tetapi pengambilan keputusan lainnya tampaknya tidak terpengaruh. Temuan ini telah dirilis oleh National Bureau of Economic Research sebagai sebuah laporan kerja.

"Mengingat perubahan iklim yang terjadi di seluruh dunia, dan dan perubahan suhu, kami merasa ini adalah bidang penyelidikan yang penting,” kata Robert Pickmans, dari University of California, Berkeley, dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Selasa (9/5/2023).

Temuan pertama adalah, sebagian besar, tidak ada banyak perbedaan. Orang-orang di ruangan yang panas mengeluh merasa lebih mudah mengantuk, tetapi kemampuan pengambilan keputusan mereka tidak menurun. “Sepertinya ada tingkat ketahanan,” kata Pickmans kepada Live Science.

Namun, ada hasil yang menarik dalam satu tugas, yang dijuluki tugas "kegembiraan kehancuran". Dalam tes ini, peserta mendapat kesempatan untuk menghapus sebagian tabungan peserta lain.



Tidak ada keuntungan atau risiko besar untuk melakukan hal tersebut; mereka tidak mendapatkan imbalan uang. Namun, peserta lain juga tidak akan tahu berapa banyak yang telah dihapus oleh orang tersebut.

Dengan demikian, kata Pickmans, tugas tersebut merupakan ukuran standar agresi. Suhu panas tidak mempengaruhi bagaimana orang memainkan permainan "kegembiraan menghancurkan" di Berkeley, tapi di Nairobi, peserta yang berada di ruangan yang lebih panas menjadi lebih kejam.

Setelah diselidiki lebih lanjut, para peneliti menemukan bahwa efek ini didorong oleh para peserta yang merupakan anggota kelompok etnis yang terpinggirkan dalam pemilihan umum yang diperebutkan yang menjungkirbalikkan kehidupan sehari-hari di Kenya pada saat itu.

“Kami pikir ini cukup menarik, terutama mengingat literatur iklim yang mendokumentasikan hubungan antara suhu dan kekerasan politik,” kata Pickmans. Namun, dia memperingatkan bahwa hasil penelitian ini harus dianggap sebagai eksplorasi, karena para peneliti tidak masuk ke dalam penelitian ini dengan maksud untuk melihat perbedaan antara kelompok etnis.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5126 seconds (0.1#10.140)