Menakjubkan, Ini Penjelasan Ilmiah di Balik Sungai Lima Warna Menyala
Rabu, 18 Oktober 2023 - 06:53 WIB
Selain memiliki warna-warni yang mencakup spektrum, sungai ini juga memiliki kolam batu lingkaran yang mencolok di mana lubang-lubang besar di formasi batu menyebabkan air mengalir melaluinya.
Sejarah Caño Cristales
Caño Cristales memiliki sejarah panjang. Keunikannya ditemukan pada tahun 1989 ketika jurnalis Andrés Hurtado García mendaki untuk mengambil gambar sungai.
Penduduk setempat meyakini sungai ini mengalir dari surga dan mengembara melintasi pegunungan dan padang rumput sebelum akhirnya mengalir di Kolombia.
Sayangnya keindahan sungai ini tak mudah dinikmati lantaran instabilitas keamanan. Sejak 1989 hingga 2009, daerah di sekitar sungai ini ditutup untuk publik karena konflik antara pemerintah Kolombia dan kartel narkoba. Pada 2016, perjanjian perdamaian dengan kartel memungkinkan pemerintah membuka kawasan tersebut bagi para wisatawan. Namun pada tahun 2020, gerilyawan FARC kembali berulah, hingga terjadi gencatan senjata pada Mei 2023.
Ancaman untuk Caño Cristales
New York Times melaporkan efek pelangi di Caño Cristales tiba lebih awal setiap tahunnya karena perubahan iklim. Selain itu, muncul ancaman lain. Hupecol, perusahaan minyak dan gas, memulai pengeboran eksplorasi di cekungan Llanos Kolombia sejak Mei 2022 atas nama Houston American Energy Corp. Para ilmuwan khawatir pengeboran ini dapat berdampak pada banyak spesies unik hewan dan tumbuhan di daerah ini, termasuk macarenia clavigera.
Tak hanya pengeboran minyak dan perubahan iklim, deforestasi juga mengancam eksistensi Caño Cristales.
Selain mempengaruhi spesies hewan yang membuat tanah ini begitu unik, deforestasi juga memengaruhi pola hujan, yang dapat menyebabkan efek negatif pada macarenia clavigera yang tumbuh di sana.
Sejarah Caño Cristales
Caño Cristales memiliki sejarah panjang. Keunikannya ditemukan pada tahun 1989 ketika jurnalis Andrés Hurtado García mendaki untuk mengambil gambar sungai.
Penduduk setempat meyakini sungai ini mengalir dari surga dan mengembara melintasi pegunungan dan padang rumput sebelum akhirnya mengalir di Kolombia.
Sayangnya keindahan sungai ini tak mudah dinikmati lantaran instabilitas keamanan. Sejak 1989 hingga 2009, daerah di sekitar sungai ini ditutup untuk publik karena konflik antara pemerintah Kolombia dan kartel narkoba. Pada 2016, perjanjian perdamaian dengan kartel memungkinkan pemerintah membuka kawasan tersebut bagi para wisatawan. Namun pada tahun 2020, gerilyawan FARC kembali berulah, hingga terjadi gencatan senjata pada Mei 2023.
Ancaman untuk Caño Cristales
Tak hanya pengeboran minyak dan perubahan iklim, deforestasi juga mengancam eksistensi Caño Cristales.
Selain mempengaruhi spesies hewan yang membuat tanah ini begitu unik, deforestasi juga memengaruhi pola hujan, yang dapat menyebabkan efek negatif pada macarenia clavigera yang tumbuh di sana.
(msf)
tulis komentar anda