Ilmuwan Temukan Vaksin untuk Hentikan Kecanduan Narkoba
Sabtu, 28 Oktober 2023 - 22:47 WIB
JAKARTA - Para ilmuwan berhasil menemukan vaksin untuk memutus mata rantai kecanduan narkoba. Meski masih dalam taraf uji coba untuk hewan, namun efektivitas vaksin Calixcoca menunjukkan hasil menjanjikan.
Vaksin Calixcoca terbukti berhasil memicu respons kekebalan yang menghalangi narkoba jenis kokain mencapai otak. Dengan begitu, sangat membantu pengguna dalam memutus siklus kecanduan.
Menurut Frederico Garcia, profesor Universitas Federal Minas Gerais Brasil, vaksin bekerja dengan memicu sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi yang mengikat molekul kokain dalam aliran darah.
Menjadikannya terlalu besar untuk masuk ke sistem mesolimbik otak di mana obat biasanya merangsang tingkat kesenangan yang tinggi seperti dopamin .
Penelitian serupa sebenarnya telah dilakukan di AS. Namun, hal tersebut terhenti ketika uji klinis tidak menunjukkan hasil yang memadai, dan beberapa alasan lainnya.
Calixcoca sejauh ini terbukti efektif dalam pengujian pada hewan, menghasilkan tingkat antibodi yang signifikan terhadap kokain dan sedikit efek samping.
Para ilmuwan menemukan bahwa obat ini juga melindungi janin tikus dari kokain. Hal ini menunjukkan bahwa vaksin dapat digunakan pada manusia untuk melindungi bayi dalam kandungan dari pecandu yang sedang hamil.
"Tidak ada pengobatan khusus yang terdaftar untuk kecanduan kokain dan crack. Saat ini kami menggunakan kombinasi konseling psikologis, bantuan sosial dan rehabilitasi, bila diperlukan," katanya.
Melansir dari Metro, Sabtu (28/10/2023), vaksin dibuat dengan senyawa kimia yang dirancang di laboratorium, bukan bahan biologis, sehingga produksinya akan lebih murah dibandingkan kebanyakan vaksin, dan tidak harus disimpan pada suhu dingin.
Jika pengobatan tersebut mendapat persetujuan, ini akan menjadi pertama kalinya kecanduan kokain diobati dengan menggunakan vaksin.
Vaksin Calixcoca terbukti berhasil memicu respons kekebalan yang menghalangi narkoba jenis kokain mencapai otak. Dengan begitu, sangat membantu pengguna dalam memutus siklus kecanduan.
Menurut Frederico Garcia, profesor Universitas Federal Minas Gerais Brasil, vaksin bekerja dengan memicu sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi yang mengikat molekul kokain dalam aliran darah.
Menjadikannya terlalu besar untuk masuk ke sistem mesolimbik otak di mana obat biasanya merangsang tingkat kesenangan yang tinggi seperti dopamin .
Penelitian serupa sebenarnya telah dilakukan di AS. Namun, hal tersebut terhenti ketika uji klinis tidak menunjukkan hasil yang memadai, dan beberapa alasan lainnya.
Calixcoca sejauh ini terbukti efektif dalam pengujian pada hewan, menghasilkan tingkat antibodi yang signifikan terhadap kokain dan sedikit efek samping.
Para ilmuwan menemukan bahwa obat ini juga melindungi janin tikus dari kokain. Hal ini menunjukkan bahwa vaksin dapat digunakan pada manusia untuk melindungi bayi dalam kandungan dari pecandu yang sedang hamil.
"Tidak ada pengobatan khusus yang terdaftar untuk kecanduan kokain dan crack. Saat ini kami menggunakan kombinasi konseling psikologis, bantuan sosial dan rehabilitasi, bila diperlukan," katanya.
Melansir dari Metro, Sabtu (28/10/2023), vaksin dibuat dengan senyawa kimia yang dirancang di laboratorium, bukan bahan biologis, sehingga produksinya akan lebih murah dibandingkan kebanyakan vaksin, dan tidak harus disimpan pada suhu dingin.
Jika pengobatan tersebut mendapat persetujuan, ini akan menjadi pertama kalinya kecanduan kokain diobati dengan menggunakan vaksin.
(msf)
tulis komentar anda