Terbukti secara Ilmiah, Fungsi Sidik Jari yang Disebutkan dalam Al Quran
Rabu, 01 November 2023 - 19:40 WIB
JAKARTA - Manusia adalah makhluk yang unik. Meski lahir dari rahim yang sama tapi tak ada yang sama persis. Salah satu perbedaan mencolok dari tiap manusia adalah sidik jari yang tidak sama.
Seluruh manusia di Bumi ini punya sidik jari berbeda-beda. Hal ini pun telah disebutkan dalam Al Quran sejak lama dan belakangan ilmu pengetahuan modern membuktikan kebenarannya.
Dikutip dari buku Pintar Sains dalam Alquran karya Dr Nadiah Thayyarah, terdapat keterangan spesifik dalam Alquran tentang sidik jari. Hal itu termaktub dalam Al Quran Surah Al-Qiyamah Ayat 3-4.
[أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَلَّنْ نَجْمَعَ عِظَامَهُ (3) بَلَى قَادِرِينَ عَلَى أَنْ نُسَوِّيَ بَنَانَهُ (4)]
Artinya: "Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? (Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna."
Penyebutan jari-jemari pada ayat di atas berkaitan dengan sidik jari manusia. Karena pada ayat ini dan beberapa ayat lain sebelum dan sesudahnya berbicara tentang cara Allah mengenali individu pada hari kiamat.
Bagaimana Allah dalam firmannya menunjukkan sebuah ilmu pengetahuan, yakni sidik jari yang seiring dengan kemajuan ilmu sains menjadi kenyataan dan berguna bagi kehidupan umat manusia di muka bumi ini.
Sidik jari dalam ilmu sains digunakan sebagai identitas diri. Sebagai pembeda antara satu dengan lainnya. Misal, ketika ada jenazah tanpa identitas dengan sidik jari kemungkinan dapat terungkap kebenaran yang sesungguhnya.
Seluruh manusia di Bumi ini punya sidik jari berbeda-beda. Hal ini pun telah disebutkan dalam Al Quran sejak lama dan belakangan ilmu pengetahuan modern membuktikan kebenarannya.
Dikutip dari buku Pintar Sains dalam Alquran karya Dr Nadiah Thayyarah, terdapat keterangan spesifik dalam Alquran tentang sidik jari. Hal itu termaktub dalam Al Quran Surah Al-Qiyamah Ayat 3-4.
[أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَلَّنْ نَجْمَعَ عِظَامَهُ (3) بَلَى قَادِرِينَ عَلَى أَنْ نُسَوِّيَ بَنَانَهُ (4)]
Artinya: "Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? (Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna."
Penyebutan jari-jemari pada ayat di atas berkaitan dengan sidik jari manusia. Karena pada ayat ini dan beberapa ayat lain sebelum dan sesudahnya berbicara tentang cara Allah mengenali individu pada hari kiamat.
Bagaimana Allah dalam firmannya menunjukkan sebuah ilmu pengetahuan, yakni sidik jari yang seiring dengan kemajuan ilmu sains menjadi kenyataan dan berguna bagi kehidupan umat manusia di muka bumi ini.
Sidik jari dalam ilmu sains digunakan sebagai identitas diri. Sebagai pembeda antara satu dengan lainnya. Misal, ketika ada jenazah tanpa identitas dengan sidik jari kemungkinan dapat terungkap kebenaran yang sesungguhnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda