Misteri di Balik Fenomena Pingsan Akhirnya Terpecahkan
Sabtu, 04 November 2023 - 18:05 WIB
JAKARTA - Pernahkan anda pingsan atau melihat orang lain pingsan? Secara medis tidak ada yang tahu secara pasti bagaimana hal itu terjadi sampai sekarang. Meski telah dipahami bahwa mekanisme dasar di balik pingsan adalah kurangnya pasokan darah ke otak, belum ada yang dapat menentukan penyebabnya.
Mayoritas orang meyakini bahwa pingsan dipicu karena rasa lapar, kepanasan, kecapekan atau kondisi ekstrem lainnya. Hal itu benar tapi tak semua manusia yang mengalami kondisi di atas otomatis akan pingsan. Faktanya fenomena umum yang terjadi pada manusia ini menyisakan misteri yang selama ratusan tahun tak terpecahkan. Tak sesederhana yang terlihat.
Dikenal dalam dunia medis sebagai sinkop, pingsan atau kehilangan kesadaran singkat, telah membingungkan dokter selama ratusan tahun.
Namun sekarang, para peneliti telah menemukan jawabannya. Yaitu adanya jalur saraf baru yang bekerja ke arah sebaliknya, memungkinkan jantung mengendalikan kepala dan dalam kasus ini, membatasi aliran darah.
Dengan mengaktifkan kelompok neuron sensorik yang sebelumnya belum teridentifikasi pada tikus, para ilmuwan menemukan bahwa tikus-tikus itu segera pingsan.
"Yang kami temukan adalah bahwa jantung juga mengirimkan sinyal kembali ke otak, yang dapat mengubah fungsi otak," kata penulis senior Asisten Profesor Vineet Augustine, dari University of California San Diego dikutip dari Metro, Sabtu (4/11/2023).
"Studi kami adalah demonstrasi komprehensif pertama dari refleks jantung yang ditentukan secara genetik, yang secara setia mereproduksi karakteristik sinkop manusia pada tingkat fisiologis, perilaku, dan jaringan saraf."
Selama beberapa dekade, para ilmuwan telah menduga bahwa mekanisme tertentu yang dikenal sebagai refleks Bezold-Jarisch (BJR) dapat terkait dengan pingsan, mengingat keterlibatannya dalam denyut jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Namun, hal ini sulit untuk dibuktikan karena jalur saraf yang digunakan tidak terlalu diketahui.
Mayoritas orang meyakini bahwa pingsan dipicu karena rasa lapar, kepanasan, kecapekan atau kondisi ekstrem lainnya. Hal itu benar tapi tak semua manusia yang mengalami kondisi di atas otomatis akan pingsan. Faktanya fenomena umum yang terjadi pada manusia ini menyisakan misteri yang selama ratusan tahun tak terpecahkan. Tak sesederhana yang terlihat.
Dikenal dalam dunia medis sebagai sinkop, pingsan atau kehilangan kesadaran singkat, telah membingungkan dokter selama ratusan tahun.
Namun sekarang, para peneliti telah menemukan jawabannya. Yaitu adanya jalur saraf baru yang bekerja ke arah sebaliknya, memungkinkan jantung mengendalikan kepala dan dalam kasus ini, membatasi aliran darah.
Dengan mengaktifkan kelompok neuron sensorik yang sebelumnya belum teridentifikasi pada tikus, para ilmuwan menemukan bahwa tikus-tikus itu segera pingsan.
"Yang kami temukan adalah bahwa jantung juga mengirimkan sinyal kembali ke otak, yang dapat mengubah fungsi otak," kata penulis senior Asisten Profesor Vineet Augustine, dari University of California San Diego dikutip dari Metro, Sabtu (4/11/2023).
"Studi kami adalah demonstrasi komprehensif pertama dari refleks jantung yang ditentukan secara genetik, yang secara setia mereproduksi karakteristik sinkop manusia pada tingkat fisiologis, perilaku, dan jaringan saraf."
Selama beberapa dekade, para ilmuwan telah menduga bahwa mekanisme tertentu yang dikenal sebagai refleks Bezold-Jarisch (BJR) dapat terkait dengan pingsan, mengingat keterlibatannya dalam denyut jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Namun, hal ini sulit untuk dibuktikan karena jalur saraf yang digunakan tidak terlalu diketahui.
tulis komentar anda