Misteri di Balik Fenomena Pingsan Akhirnya Terpecahkan
Sabtu, 04 November 2023 - 18:05 WIB
Namun, studi terbaru mengidentifikasi gugus neuron spesifik dalam saraf vagus. Yaitu saraf utama di balik mood, respons kekebalan, pencernaan, dan denyut jantung, yang erat terkait dengan BJR. Itulah neuron-neuron yang ketika dirangsang, menyebabkan tikus-tikus pingsan.
Seperti yang terlihat pada manusia, tikus-tikus itu cepat pulih. "Neuron dalam otak sangat mirip dengan anak-anak yang sangat dimanjakan," kata Dr. Jan Gert van Dijk, neurolog klinis di Leiden University Medical Centre di Belanda yang tidak terlibat dalam studi ini.
"Mereka membutuhkan oksigen dan glukosa. Mereka berhenti bekerja dengan sangat cepat jika kita mengurangi pasokannya."
Pingsan biasanya hanya berlangsung 20 hingga 40 detik. Sementara sel saraf mulai mati setelah dua hingga lima menit jika kekurangan oksigen.
Sekarang para ilmuwan percaya telah menemukan memecahkan misteri bagaimana orang pingsan . Misteri berikutnya yang harus dipecahkan adalah mengapa dan apa yang memicu neuron yang baru ditemukan. "Ini merupakan salah satu teka-teki terbesar dalam seluruh karier saya," kata Dr. van Dijk.
Seperti yang terlihat pada manusia, tikus-tikus itu cepat pulih. "Neuron dalam otak sangat mirip dengan anak-anak yang sangat dimanjakan," kata Dr. Jan Gert van Dijk, neurolog klinis di Leiden University Medical Centre di Belanda yang tidak terlibat dalam studi ini.
"Mereka membutuhkan oksigen dan glukosa. Mereka berhenti bekerja dengan sangat cepat jika kita mengurangi pasokannya."
Pingsan biasanya hanya berlangsung 20 hingga 40 detik. Sementara sel saraf mulai mati setelah dua hingga lima menit jika kekurangan oksigen.
Sekarang para ilmuwan percaya telah menemukan memecahkan misteri bagaimana orang pingsan . Misteri berikutnya yang harus dipecahkan adalah mengapa dan apa yang memicu neuron yang baru ditemukan. "Ini merupakan salah satu teka-teki terbesar dalam seluruh karier saya," kata Dr. van Dijk.
(msf)
tulis komentar anda