Ini Lubang Hitam Tertua Berusia 13,2 Miliar Tahun, Berukuran 10 Kali Lebih Besar
Minggu, 12 November 2023 - 06:49 WIB
WASHINGTON - Para ilmuwan telah menemukan lubang hitam tertua, makhluk kosmik yang terbentuk hanya 470 juta tahun setelah Big Bang. Mengingat usia alam semesta adalah 13,7 miliar tahun, maka usia lubang hitam ini adalah 13,2 miliar tahun.
Yang lebih mencengangkan lagi bagi para ilmuwan, lubang hitam ini berukuran sangat besar, sekitar 10 kali lebih besar dari lubang hitam di Bima Sakti . Massanya diyakini sekitar antara 10% hingga 100% massa seluruh bintang di galaksinya.
“Rasio ini jauh dari rasio lubang hitam yang sangat kecil di Bima Sakti dan galaksi terdekat lainnya, diperkirakan 0,1%,” kata Akos Bogdan dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian dikutip SINDOnews dari laman Phys, Minggu (12/11/2023).
Temuan ini, yang dipublikasikan jurnal Nature Astronomy, mengkonfirmasi teori yang sampai saat ini menyatakan bahwa lubang hitam supermasif sudah ada pada awal mula alam semesta. Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA dan Observatorium Sinar-X Chandra bekerja sama selama setahun terakhir untuk melakukan observasi alam semesta.
“Tanpa keraguan bahwa itu adalah lubang hitam. Sungguh menakjubkan bagaimana benda ini benar-benar berada di tempatnya dengan galaksinya sejak awal di alam semesta,” kata Priyamvada Natarajan dari Universitas Yale.
Para peneliti percaya lubang hitam terbentuk dari awan gas kolosal yang runtuh di galaksi yang bersebelahan dengan bintang. Kedua galaksi bergabung dan lubang hitam mengambil alih.
Teleskop Luar Angkasa James Webb mungkin telah melihat lubang hitam yang berusia 29 juta tahun lebih tua. Namun, lubang hitam tersebut belum dapat diamati dan diverifikasi dengan sinar-X.
Yang lebih mencengangkan lagi bagi para ilmuwan, lubang hitam ini berukuran sangat besar, sekitar 10 kali lebih besar dari lubang hitam di Bima Sakti . Massanya diyakini sekitar antara 10% hingga 100% massa seluruh bintang di galaksinya.
“Rasio ini jauh dari rasio lubang hitam yang sangat kecil di Bima Sakti dan galaksi terdekat lainnya, diperkirakan 0,1%,” kata Akos Bogdan dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian dikutip SINDOnews dari laman Phys, Minggu (12/11/2023).
Temuan ini, yang dipublikasikan jurnal Nature Astronomy, mengkonfirmasi teori yang sampai saat ini menyatakan bahwa lubang hitam supermasif sudah ada pada awal mula alam semesta. Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA dan Observatorium Sinar-X Chandra bekerja sama selama setahun terakhir untuk melakukan observasi alam semesta.
“Tanpa keraguan bahwa itu adalah lubang hitam. Sungguh menakjubkan bagaimana benda ini benar-benar berada di tempatnya dengan galaksinya sejak awal di alam semesta,” kata Priyamvada Natarajan dari Universitas Yale.
Para peneliti percaya lubang hitam terbentuk dari awan gas kolosal yang runtuh di galaksi yang bersebelahan dengan bintang. Kedua galaksi bergabung dan lubang hitam mengambil alih.
Teleskop Luar Angkasa James Webb mungkin telah melihat lubang hitam yang berusia 29 juta tahun lebih tua. Namun, lubang hitam tersebut belum dapat diamati dan diverifikasi dengan sinar-X.
tulis komentar anda