Apakah Keringnya Danau Tiberias Tanda Datangnya Dajjal dan Hancurnya Israel?
Jum'at, 17 November 2023 - 23:03 WIB
JAKARTA - Danau Tiberias Israel yang dikenal dengan sebutan Sea of Galilea atau juga Danau Galilea memiliki nilai sejarah dan keagamaan. Danau air tawar terluas di Israel ini menjadi saksi berbagai peristiwa penting dalam kitab suci seperti tempat Yesus berjalan di atas air.
Dalam beberapa tahun terakhir, Danau Tiberias mengalami penurunan tingkat air secara drastis akibat kekeringan yang parah di Israel. Ini bisa dikatakan sebagai yang terburuk dalam seratus tahun.
Menurut laporan media Israel, Danau Tiberias naik menjadi 209,905 meter di bawah permukaan laut pada 17 Desember 2020 karena hujan lebat di daerah sekitarnya. Kenaikan ini masih jauh dari tingkat maksimumnya, yaitu 208,80 meter di bawah permukaan laut.
Jika danau ini terus menyusut, maka akan terjadi kerusakan yang tidak dapat dipulihkan. Misalnya, salinisasi, stagnasi, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Kondisi danau Tiberias ini menimbulkan berbagai spekulasi dan tafsiran, terutama di kalangan umat Islam yang percaya bahwa keringnya danau ini adalah salah satu tanda datangnya Dajjal. Lantas, apakah kepercayaan itu benar? Berikut ulasannya.
Dalam beberapa hadis, disebutkan bahwa Dajjal akan muncul dari arah timur, kemudian berkeliling dunia untuk menyesatkan manusia dengan berbagai tipu daya dan mukjizat palsu. Salah satu mukjizat palsu yang akan ditunjukkan oleh Dajjal adalah membawa air dan api, yang sebenarnya adalah air yang terasa seperti api dan api yang terasa seperti air.
Dajjal juga akan menguasai hampir seluruh dunia, kecuali Mekah dan Madinah, yang akan dilindungi oleh malaikat. Dajjal akan membunuh banyak orang, terutama orang-orang yang beriman, dan akan menantang Allah dengan mengaku sebagai Tuhan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Danau Tiberias mengalami penurunan tingkat air secara drastis akibat kekeringan yang parah di Israel. Ini bisa dikatakan sebagai yang terburuk dalam seratus tahun.
Menurut laporan media Israel, Danau Tiberias naik menjadi 209,905 meter di bawah permukaan laut pada 17 Desember 2020 karena hujan lebat di daerah sekitarnya. Kenaikan ini masih jauh dari tingkat maksimumnya, yaitu 208,80 meter di bawah permukaan laut.
Jika danau ini terus menyusut, maka akan terjadi kerusakan yang tidak dapat dipulihkan. Misalnya, salinisasi, stagnasi, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Kondisi danau Tiberias ini menimbulkan berbagai spekulasi dan tafsiran, terutama di kalangan umat Islam yang percaya bahwa keringnya danau ini adalah salah satu tanda datangnya Dajjal. Lantas, apakah kepercayaan itu benar? Berikut ulasannya.
Peristiwa Keringnya Danau Tiberias Israel
Dalam beberapa hadis, disebutkan bahwa Dajjal akan muncul dari arah timur, kemudian berkeliling dunia untuk menyesatkan manusia dengan berbagai tipu daya dan mukjizat palsu. Salah satu mukjizat palsu yang akan ditunjukkan oleh Dajjal adalah membawa air dan api, yang sebenarnya adalah air yang terasa seperti api dan api yang terasa seperti air.
Dajjal juga akan menguasai hampir seluruh dunia, kecuali Mekah dan Madinah, yang akan dilindungi oleh malaikat. Dajjal akan membunuh banyak orang, terutama orang-orang yang beriman, dan akan menantang Allah dengan mengaku sebagai Tuhan.
tulis komentar anda