Tanaman Beracun Water Dropwort: Kematian yang Tersenyum
Sabtu, 18 November 2023 - 13:05 WIB
JAKARTA - Water dropwort (Oenanthe crocata) adalah tanaman beracun yang dapat ditemukan di daerah beriklim sedang di Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Tanaman ini dikenal karena efeknya yang mematikan, juga sangat unik: menyebabkan kematian yang tersenyum.
Water dropwort adalah tanaman herba yang tumbuh tinggi hingga 2 meter. Daunnya hijau tua dan berbentuk hati, sedangkan bunganya berwarna putih dan berbentuk bintang. Tanaman ini sering tumbuh di tepi sungai, rawa, dan daerah lembab lainnya.
Semua bagian dari tanaman water dropwort beracun, tetapi akarnya adalah bagian yang paling beracun.
Racun yang terdapat dalam tanaman ini disebut oenanthotoxin, yang merupakan alkaloid yang bekerja dengan mengganggu fungsi saraf.
Gejala keracunan water dropwort biasanya muncul dalam waktu 30 menit hingga 2 jam setelah mengonsumsi tanaman tersebut. Gejala awal meliputi mual, muntah, diare, sakit kepala, dan demam. Gejala yang lebih parah dapat terjadi, termasuk kejang, koma, dan kematian.
Kematian akibat keracunan water dropwort biasanya disebabkan oleh kegagalan pernapasan.
Namun, ada beberapa kasus di mana korban keracunan water dropwort meninggal dengan tersenyum. Hal ini disebabkan oleh efek dari oenanthotoxin yang menyebabkan kontraksi otot-otot wajah.
Kasus keracunan water dropwort umumnya terjadi akibat kesalahan identifikasi tanaman. Water dropwort sering disalahartikan dengan tanaman lain yang tidak beracun, seperti peterseli atau seledri.
Water dropwort adalah tanaman herba yang tumbuh tinggi hingga 2 meter. Daunnya hijau tua dan berbentuk hati, sedangkan bunganya berwarna putih dan berbentuk bintang. Tanaman ini sering tumbuh di tepi sungai, rawa, dan daerah lembab lainnya.
Semua bagian dari tanaman water dropwort beracun, tetapi akarnya adalah bagian yang paling beracun.
Racun yang terdapat dalam tanaman ini disebut oenanthotoxin, yang merupakan alkaloid yang bekerja dengan mengganggu fungsi saraf.
Gejala keracunan water dropwort biasanya muncul dalam waktu 30 menit hingga 2 jam setelah mengonsumsi tanaman tersebut. Gejala awal meliputi mual, muntah, diare, sakit kepala, dan demam. Gejala yang lebih parah dapat terjadi, termasuk kejang, koma, dan kematian.
Kematian akibat keracunan water dropwort biasanya disebabkan oleh kegagalan pernapasan.
Namun, ada beberapa kasus di mana korban keracunan water dropwort meninggal dengan tersenyum. Hal ini disebabkan oleh efek dari oenanthotoxin yang menyebabkan kontraksi otot-otot wajah.
Kasus keracunan water dropwort umumnya terjadi akibat kesalahan identifikasi tanaman. Water dropwort sering disalahartikan dengan tanaman lain yang tidak beracun, seperti peterseli atau seledri.
tulis komentar anda