Suhu Panas Ekstrem, PBB Klaim Suhu Bumi Naik 3 Derajat Celcius
Jum'at, 24 November 2023 - 17:59 WIB
GENEWA - Dunia kini berada di jalur panas ekstrem ketika suhu bumi diperkirakan meningkat tiga derajat Celcius pada akhir abad ini.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, jelang Konferensi Negara-negara Anggota Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (COP 28) ke-28 yang akan berlangsung di Dubai pekan depan.
Menurut Daily Mail, Guterres yakin suhu bumi akan mencapai tiga derajat Celsius di atas suhu rata-rata ``pra-industri''.
Kata dia, hal tersebut sebagian besar disebabkan oleh pelepasan karbon dioksida (CO2) dari aktivitas manusia.
Faktanya, jika hal tersebut terjadi, para ilmuwan yakin bahwa dunia akan mencapai suatu titik bencana yang sulit untuk terjadi kembali, sehingga mengakibatkan berbagai fenomena seperti mencairnya gletser dan cuaca yang lebih kering di hutan hujan Amazon.
Peringatan ini muncul ketika pemantau iklim Copernicus di Eropa memperingatkan bahwa suhu bumi baru-baru ini melebihi suhu rata-rata yang mengkhawatirkan.
Pekan lalu, pengawas iklim mengungkapkan suhu rata-rata global mencapai 2,07 derajat Celcius, di atas rata-rata tahun 1850 dan 1900.
Menurut para ahli Copernicus, rekor yang tercatat pada 17 November ini menandai pertama kalinya suhu global melebihi 2 derajat Celcius atau melampaui tingkat ``pra-industri''.
Bahkan, data sementara menunjukkan rata-rata suhu global juga mencapai 2,06 derajat Celcius pada 18 November.
Sementara itu, Guterres mengakui manusia sangat kecanduan bahan bakar fosil yang dianggapnya sebagai ``akar beracun'' dari krisis iklim saat ini.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, jelang Konferensi Negara-negara Anggota Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (COP 28) ke-28 yang akan berlangsung di Dubai pekan depan.
Menurut Daily Mail, Guterres yakin suhu bumi akan mencapai tiga derajat Celsius di atas suhu rata-rata ``pra-industri''.
Kata dia, hal tersebut sebagian besar disebabkan oleh pelepasan karbon dioksida (CO2) dari aktivitas manusia.
Faktanya, jika hal tersebut terjadi, para ilmuwan yakin bahwa dunia akan mencapai suatu titik bencana yang sulit untuk terjadi kembali, sehingga mengakibatkan berbagai fenomena seperti mencairnya gletser dan cuaca yang lebih kering di hutan hujan Amazon.
Peringatan ini muncul ketika pemantau iklim Copernicus di Eropa memperingatkan bahwa suhu bumi baru-baru ini melebihi suhu rata-rata yang mengkhawatirkan.
Pekan lalu, pengawas iklim mengungkapkan suhu rata-rata global mencapai 2,07 derajat Celcius, di atas rata-rata tahun 1850 dan 1900.
Menurut para ahli Copernicus, rekor yang tercatat pada 17 November ini menandai pertama kalinya suhu global melebihi 2 derajat Celcius atau melampaui tingkat ``pra-industri''.
Bahkan, data sementara menunjukkan rata-rata suhu global juga mencapai 2,06 derajat Celcius pada 18 November.
Sementara itu, Guterres mengakui manusia sangat kecanduan bahan bakar fosil yang dianggapnya sebagai ``akar beracun'' dari krisis iklim saat ini.
(wbs)
tulis komentar anda