Gunung Es Terbesar di Dunia Bergerak setelah Tertahan selama 37 Tahun
Senin, 27 November 2023 - 06:16 WIB
LONDON - Para ilmuwan telah memastikan bahwa gunung es terbesar di dunia, sekitar tiga kali ukuran Kota New York, mulai bergerak setelah tertahan di dasar laut selama hampir 37 tahun.
Menurut Survei Antartika Inggris, citra satelit terbaru menunjukkan gunung es bernama A23a kini bergerak melewati ujung utara Semenanjung Antartika menuju Samudra Selatan.
BBC melaporkan, gunung es berukuran hampir 4.000 kilometer persegi itu terpisah dari pantai Antartika pada tahun 1986 namun kemudian menetap di Laut Weddell dalam waktu yang lama.
Survei Antartika Inggris pada hari Jumat merilis citra satelit time-lapse dari pergerakan gunung es.
Sebelum pecah pada tahun 1986, gunung es besar tersebut merupakan lokasi stasiun penelitian Soviet namun tidak jelas bagaimana gunung tersebut tiba-tiba berpindah lagi setelah 37 tahun.
“Saya menanyakan hal ini kepada beberapa rekan, apakah ada kemungkinan perubahan suhu di lapisan air yang mungkin memicu pergerakannya.
“Gunung es ini telah ada selama lebih dari tiga dekade dan kami perkirakan ukurannya akan mengecil hingga kehilangan cengkeramannya dan mulai bergerak,” kata Pakar Penginderaan Survei Antartika Inggris, Dr. Andrew Fleming.
Saat kecepatannya semakin cepat, gunung es tersebut mungkin hanyut ke Arus Lingkar Kutub Antartika.
Pergerakan A23a terjadi sekitar 10 bulan setelah Lapisan Es Brunt di Antartika, yang berukuran dua kali kota New York, pecah dan mengapung di perairan tersebut.
Menurut Survei Antartika Inggris, citra satelit terbaru menunjukkan gunung es bernama A23a kini bergerak melewati ujung utara Semenanjung Antartika menuju Samudra Selatan.
BBC melaporkan, gunung es berukuran hampir 4.000 kilometer persegi itu terpisah dari pantai Antartika pada tahun 1986 namun kemudian menetap di Laut Weddell dalam waktu yang lama.
Survei Antartika Inggris pada hari Jumat merilis citra satelit time-lapse dari pergerakan gunung es.
Sebelum pecah pada tahun 1986, gunung es besar tersebut merupakan lokasi stasiun penelitian Soviet namun tidak jelas bagaimana gunung tersebut tiba-tiba berpindah lagi setelah 37 tahun.
“Saya menanyakan hal ini kepada beberapa rekan, apakah ada kemungkinan perubahan suhu di lapisan air yang mungkin memicu pergerakannya.
“Gunung es ini telah ada selama lebih dari tiga dekade dan kami perkirakan ukurannya akan mengecil hingga kehilangan cengkeramannya dan mulai bergerak,” kata Pakar Penginderaan Survei Antartika Inggris, Dr. Andrew Fleming.
Saat kecepatannya semakin cepat, gunung es tersebut mungkin hanyut ke Arus Lingkar Kutub Antartika.
Pergerakan A23a terjadi sekitar 10 bulan setelah Lapisan Es Brunt di Antartika, yang berukuran dua kali kota New York, pecah dan mengapung di perairan tersebut.
(wbs)
tulis komentar anda