Harta Karun Romawi Timur, Koin Emas Wajah Yesus Ini Berusia 1.000 Tahun

Rabu, 06 Desember 2023 - 08:00 WIB
Seorang pendeteksi logam menemukan koin emas langka saat menjelajahi pegunungan di Norwegia selatan. Foto/Live Science
OSLO - Seorang pendeteksi logam menemukan koin emas langka saat menjelajahi pegunungan di Norwegia selatan. Koin emas berusia 1.000 tahun ini menggambarkan Yesus Kristus, dikenal sebagai "histamenon nomisma".

Koin ini menunjukkan Yesus memegang Alkitab di satu sisi dan gambar Basil II dan Konstantinus VII di sisi lainnya. Basil II dan Konstatinus VII adalah dua bersaudara yang memerintah Kekaisaran Bizantium.

Bagian barat Kekaisaran Romawi runtuh pada tahun 476, sedangkan Bizantium atau Kekaisaran Romawi Timur, terus bertahan hingga milenium berikutnya. Para arkeolog memperkirakan koin tersebut dicetak antara tahun 977 dan 1025, pada masa pemerintahan kedua bersaudara tersebut.





Perkiraan itu diperkuat bukti tiga garis putus-putus yang melingkari tepi koin, sebuah elemen desain yang biasa digunakan pada periode tersebut. Artefak tersebut juga berisi dua prasasti, pertama ditulis dalam bahasa Latin berbunyi, “Yesus Kristus, Raja mereka yang memerintah”.

Kedua, dalam bahasa Yunani, bertuliskan “Basil dan Konstantinus, kaisar Romaw”. Koin emas kecil jenis ini pertama kali diperkenalkan sekitar tahun 960 M.



Koin emas ini ditemukan di pegunungan Vestre Slidre, sebuah kotamadya di Norwegia selatan. Para peneliti tidak mengetahui bagaimana koin itu bisa sampai di lereng gunung.

Mereka berspekulasi mungkin koine mas itu milik Harald Hardrada, juga dikenal sebagai Harald III, yang memerintah Norwegia dari tahun 1045 hingga 1066. Sebelum menjadi raja, Harald III bertugas sebagai pengawal kaisar Bizantium.



Ada kemungkinan bahwa koin tersebut digunakan sebagai bagian dari mahar Harald III untuk menikahi putri Pangeran Yaroslav (juga dikenal sebagai Yaroslav the Wise) dari Kyiv, Ukraina. Koin ini juga mungkin digunakan dalam perdagangan.

Para arkeolog berencana untuk kembali ke situs pegunungan tersebut pada tahun 2024 untuk melakukan penggalian lebih lanjut.
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More