Ilmuwan AS Klaim Kuasai Teknologi Fusi Nuklir, Setara 4 Kali Kekuatan Matahari
Jum'at, 22 Desember 2023 - 09:46 WIB
WASHINGTON - Para ilmuwan Amerika Serikat (AS) mengklaim selangkah lebih dekat untuk menguasai teknologi fusi nuklir yang lebih bersih tanpa batas. Dalam percobaan terbaru mereka menghasilkan reaksi fusi nuklir yang melepaskan lebih banyak energi setara 4 kali kekuatan matahari.
Para peneliti di National Ignition Facility di Lawrence Livermore National Lab (LLNL) telah menembakkan hampir 200 laser pada kapsul hidrogen seukuran merica, memanaskannya hingga lebih dari 180 juta derajat Fahrenheit. Tim tersebut menghasilkan reaksi fusi nuklir yang melepaskan lebih banyak energi daripada yang digunakan dalam sebuah proses yang disebut 'pengapian'.
Tim tersebut mengumumkan bahwa mereka telah mereplikasi hasil tersebut tiga kali lagi dalam satu tahun terakhir, sehingga membawa dunia selangkah lebih dekat menuju solusi terhadap krisis iklim. Para ilmuwan telah mencoba memanfaatkan energi fusi selama beberapa dekade, yang merupakan proses inti yang sama yang menggerakkan matahari.
Salah satu upaya yang dilakukan tim di California menghasilkan rekor peningkatan energi sebesar 89% atau meningkat 35% dibandingkan pengapian pertama satu tahun lalu. Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan tenaga seperti matahari menciptakan panas dengan mendorong atom hidrogen satu sama lain sehingga bergabung menjadi helium, yang melepaskan aliran energi.
Tanpa emisi karbon, satu cangkir zat tersebut dapat memberi daya pada sebuah rumah berukuran rata-rata selama ratusan tahun. Fisi nuklir terjadi ketika sebuah neutron menghantam atom yang lebih besar, memaksanya tereksitasi dan terpecah menjadi dua atom yang lebih kecil.
Fasilitas Pengapian Nasional (NIF) di laboratorium tersebut menampilkan 192 laser yang menembakkan sinar ke pelet isotop beku yang disimpan dalam kapsul berlian yang digantung dalam silinder emas yang disebut hohlraum. Kapsul tersebut dipanaskan hingga sekitar 100 juta derajat untuk menciptakan tekanan lebih besar di dalam daripada di dalam inti matahari.
“Ledakan yang ditimbulkan menyebabkan isotop-isotop berfusi, menciptakan helium dan sejumlah besar energi,” kata para ilmuwan kepada Nature dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Jumat (22/12/2023). Reaksi fusi menghasilkan sekitar 2,5 megajoule energi, hampir 120% dari 2,1 megajoule energi yang dihasilkan laser.
Para peneliti di National Ignition Facility di Lawrence Livermore National Lab (LLNL) telah menembakkan hampir 200 laser pada kapsul hidrogen seukuran merica, memanaskannya hingga lebih dari 180 juta derajat Fahrenheit. Tim tersebut menghasilkan reaksi fusi nuklir yang melepaskan lebih banyak energi daripada yang digunakan dalam sebuah proses yang disebut 'pengapian'.
Tim tersebut mengumumkan bahwa mereka telah mereplikasi hasil tersebut tiga kali lagi dalam satu tahun terakhir, sehingga membawa dunia selangkah lebih dekat menuju solusi terhadap krisis iklim. Para ilmuwan telah mencoba memanfaatkan energi fusi selama beberapa dekade, yang merupakan proses inti yang sama yang menggerakkan matahari.
Baca Juga
Salah satu upaya yang dilakukan tim di California menghasilkan rekor peningkatan energi sebesar 89% atau meningkat 35% dibandingkan pengapian pertama satu tahun lalu. Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan tenaga seperti matahari menciptakan panas dengan mendorong atom hidrogen satu sama lain sehingga bergabung menjadi helium, yang melepaskan aliran energi.
Tanpa emisi karbon, satu cangkir zat tersebut dapat memberi daya pada sebuah rumah berukuran rata-rata selama ratusan tahun. Fisi nuklir terjadi ketika sebuah neutron menghantam atom yang lebih besar, memaksanya tereksitasi dan terpecah menjadi dua atom yang lebih kecil.
Fasilitas Pengapian Nasional (NIF) di laboratorium tersebut menampilkan 192 laser yang menembakkan sinar ke pelet isotop beku yang disimpan dalam kapsul berlian yang digantung dalam silinder emas yang disebut hohlraum. Kapsul tersebut dipanaskan hingga sekitar 100 juta derajat untuk menciptakan tekanan lebih besar di dalam daripada di dalam inti matahari.
“Ledakan yang ditimbulkan menyebabkan isotop-isotop berfusi, menciptakan helium dan sejumlah besar energi,” kata para ilmuwan kepada Nature dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Jumat (22/12/2023). Reaksi fusi menghasilkan sekitar 2,5 megajoule energi, hampir 120% dari 2,1 megajoule energi yang dihasilkan laser.
tulis komentar anda