Harta Karun Khan Agung dari Kazakhstan, Gesper Emas Berusia 1.500 Tahun
Rabu, 03 Januari 2024 - 11:46 WIB
ASTANA - Arkeolog menemukan harta karun Khan Agung atau Khagan, penguasa Kazakhstan kuno selama tiga abad, berupa gesper emas dari situs makam kuno berusia 1.500 tahun. Ditemukan juga plakat emas dengan ornamen yang menampilkan gambar paling awal tentang sosok Khan Agung.
Menurut arkeolog khan agung atau khagan dari Göktürks, sebuah konfederasi nomaden masyarakat berbahasa Turki, menduduki wilayah tersebut selama sekitar tiga abad. Khagan Gokturks diperkirakan hidup pada abad ke-6.
Harta karun tersebut ditemukan dari situs Eleke Sazy dekat perbatasan timur terpencil Kazakhstan dengan China, Mongolia, dan Siberia Rusia. Zainolla Samashev, seorang arkeolog di Institut Arkeologi Kazakhstan memimpin penggalian di situs tersebut sejak 2016.
Makam Göktürk abad keenam menyimpan sisa-sisa seorang bangsawan, mungkin seorang "tegin" - atau "pangeran" dalam bahasa Turki Kuno. Situs pemakamannya telah berkembang pada abad ketujuh menjadi "kompleks peringatan pemujaan" yang mendewakan orang yang meninggal.
Samashev memperkirakan sang pangeran mungkin berasal dari klan khagan kerajaan Ashina, yang berarti “berdaulat” dalam bahasa Turki Kuno, dan asal kata “khan.” Klan Ashina mendirikan dua negara Turki di Stepa Eurasia tengah antara abad kelima dan kedelapan dan memerintah hingga ditaklukkan kelompok Turki lainnya yang menjadi Uyghur.
Penemuan harta karun berupa gesper emas menggambarkan penguasa yang dimahkotai dan duduk anggun di atas takhta dalam pose suci dan dikelilingi oleh para pelayan. “Ini dengan jelas menggambarkan sifat sakral kekuasaan dalam masyarakat Turki kuno,” kata Samashev dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (3/1/2023).
Kedua harta karun emas tersebut ditemukan di ruang tengah makam tempat sang pangeran dikremasi. Kondisi satu gesper emas rusak parah akibat api kremasi.
Menurut arkeolog khan agung atau khagan dari Göktürks, sebuah konfederasi nomaden masyarakat berbahasa Turki, menduduki wilayah tersebut selama sekitar tiga abad. Khagan Gokturks diperkirakan hidup pada abad ke-6.
Harta karun tersebut ditemukan dari situs Eleke Sazy dekat perbatasan timur terpencil Kazakhstan dengan China, Mongolia, dan Siberia Rusia. Zainolla Samashev, seorang arkeolog di Institut Arkeologi Kazakhstan memimpin penggalian di situs tersebut sejak 2016.
Makam Göktürk abad keenam menyimpan sisa-sisa seorang bangsawan, mungkin seorang "tegin" - atau "pangeran" dalam bahasa Turki Kuno. Situs pemakamannya telah berkembang pada abad ketujuh menjadi "kompleks peringatan pemujaan" yang mendewakan orang yang meninggal.
Samashev memperkirakan sang pangeran mungkin berasal dari klan khagan kerajaan Ashina, yang berarti “berdaulat” dalam bahasa Turki Kuno, dan asal kata “khan.” Klan Ashina mendirikan dua negara Turki di Stepa Eurasia tengah antara abad kelima dan kedelapan dan memerintah hingga ditaklukkan kelompok Turki lainnya yang menjadi Uyghur.
Penemuan harta karun berupa gesper emas menggambarkan penguasa yang dimahkotai dan duduk anggun di atas takhta dalam pose suci dan dikelilingi oleh para pelayan. “Ini dengan jelas menggambarkan sifat sakral kekuasaan dalam masyarakat Turki kuno,” kata Samashev dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (3/1/2023).
Kedua harta karun emas tersebut ditemukan di ruang tengah makam tempat sang pangeran dikremasi. Kondisi satu gesper emas rusak parah akibat api kremasi.
tulis komentar anda