Serial TV Ini Ungkap Operasi Badai Al-Aqsa sebelum Kejadian, Kebetulan atau Ramalan?

Kamis, 04 Januari 2024 - 22:18 WIB
"Penting untuk mengumpulkan intelijen tentang basis militer, merusak perangkat pemantauan dan alarm infiltrasi dalam sistem musuh – dan kami sedang menunggu senjata baru yang seharusnya kami terima segera."



Koresponden Al Jazeera, Raed Mousa, membahas serial ini saat pertama kali ditayangkan, menyebutkan serial ini terinspirasi oleh insiden keamanan nyata di Khan Yunis pada 2018. Saat itu, unit khusus Israel yang beroperasi menyamar di Jalur Gaza terbongkar. Insiden keamanan itu berakhir dengan baku tembak yang menyebabkan tujuh anggota Hamas tewas, termasuk seorang komandan lapangan dan satu perwira IDF.

Kepala departemen produksi seni Hamas, Mohammed Soraya, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serial ini adalah pertarungan pikiran. "Kami berharap, dengan kemampuan kami yang sederhana, dapat menghadapi tipu daya Israel, memahami pengaruh besar drama pada kesadaran publik." Dia mengatakan anggaran untuk seluruh serial itu hanya USD90.000, dengan 30 episode difilmkan selama enam bulan.

"Tidak ada lokasi syuting di Gaza, jadi kami syuting di tempat-tempat nyata di dalam kota, di antara ladang – dan bahkan ada adegan di dekat perbatasan," kata Soraya.

"Itu membuat sangat sulit bagi kami untuk menghasilkan gambar yang bagus. Kami syuting di jalan, di tepi laut di Kota Gaza; beberapa kru bahkan bekerja secara sukarela, tanpa bayaran."

Salah satu anggota kru mengatakan tidak ada peralatan produksi di Gaza, sehingga mereka bekerja dengan apa yang ada. “Kami tidak memiliki peralatan syuting yang baik dan kami menggunakan cahaya siang untuk syuting. Pada malam hari, cahayanya tidak cukup."

Aktor lokal Palestina, beberapa di antaranya amatir, menjadi bintang dalam pertunjukan ini. "Kemampuan finansial dan teknis kami untuk membuat drama di Gaza sangat terbatas, dan itu tercermin dalam gaji aktor dan produser, serta waktu produksi yang singkat," catat Soraya.

Dia mengatakan Hamas tidak mencari keuntungan dari serial ini dan tujuannya memang bukan untuk menghasilkan uang, melainkan untuk menyampaikan pesan kepada rakyat Palestina untuk terus berjuang.

Tentu saja, tidak ada aktor Israel yang muncul dalam pertunjukan ini. "Itu adalah tantangan terbesar: memerankan karakter Israel dan membuatnya bisa dipercaya oleh penonton," kata Soraya. Dia mengatakan para aktor bekerja keras untuk memerankan anggota Shin Bet.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More