Data Satelit Tunjukkan Kota-kota Besar di Pantai Timur AS Mulai Tenggelam
Jum'at, 05 Januari 2024 - 07:30 WIB
NEW YORK - Gambar yang dikumpulkan oleh berbagai satelit menunjukkan kota-kota besar dan pusat populasi di seluruh Pantai Timur Amerika Serikat (AS) sedang tenggelam. Tenggelamnya tanah, atau subsiden, sangat berbahaya karena dapat merusak fondasi bangunan dan berpotensi menyebabkan keruntuhan.
Kota-kota yang terkena dampak paling parah adalah New York City, Long Island, Baltimore, Virginia Beach, dan Norfolk. Kota-kota tersebut mengalami penurunan muka tanah secara cepat dibandingkan daerah-daerah yang tenggelam lebih lambat.
Kondisi ini menimbulkan risiko terhadap infrastruktur seperti jalan raya, fondasi bangunan, jaringan pipa, jalur kereta api, dan bahkan landasan pacu bandara. Hal ini juga dapat merusak jalan serta saluran gas dan air.
Jika ditambah dengan kenaikan permukaan air laut yang disebabkan oleh perubahan iklim, penurunan permukaan tanah di wilayah pesisir dapat meningkatkan risiko banjir. Ancaman ini dapat memperburuk kerusakan yang terjadi.
Penelitian baru dari Virginia Tech dan US Geological Survey (USGS) menunjukkan bahwa beberapa wilayah di Pantai Timur AS tenggelam secepat 5 milimeter (0,2 inci) per tahun. Tingkat penurunan permukaan tanah di tepi Samudera Atlantik ini melampaui batas penurunan permukaan tanah.
“Penurunan tanah yang terus-menerus dan tidak dapat dimitigasi di Pantai Timur AS harus menimbulkan kekhawatiran,” kata Leonard Ohenhen, penelitian dan mahasiswa pascasarjana di Virginia Tech Earth Observation and Innovation Lab, dikutip SINDOnews dari laman Space, Jumat (5/1/2024).
Bersama dengan Profesor Manoochehr Shirzaei dari Virginia Tech Earth Observation and Innovation Lab, Ohenhen dan rekannya mengumpulkan sejumlah besar data dari satelit radar berbasis ruang angkasa untuk membuat peta medan digital.
Kota-kota yang terkena dampak paling parah adalah New York City, Long Island, Baltimore, Virginia Beach, dan Norfolk. Kota-kota tersebut mengalami penurunan muka tanah secara cepat dibandingkan daerah-daerah yang tenggelam lebih lambat.
Kondisi ini menimbulkan risiko terhadap infrastruktur seperti jalan raya, fondasi bangunan, jaringan pipa, jalur kereta api, dan bahkan landasan pacu bandara. Hal ini juga dapat merusak jalan serta saluran gas dan air.
Jika ditambah dengan kenaikan permukaan air laut yang disebabkan oleh perubahan iklim, penurunan permukaan tanah di wilayah pesisir dapat meningkatkan risiko banjir. Ancaman ini dapat memperburuk kerusakan yang terjadi.
Penelitian baru dari Virginia Tech dan US Geological Survey (USGS) menunjukkan bahwa beberapa wilayah di Pantai Timur AS tenggelam secepat 5 milimeter (0,2 inci) per tahun. Tingkat penurunan permukaan tanah di tepi Samudera Atlantik ini melampaui batas penurunan permukaan tanah.
“Penurunan tanah yang terus-menerus dan tidak dapat dimitigasi di Pantai Timur AS harus menimbulkan kekhawatiran,” kata Leonard Ohenhen, penelitian dan mahasiswa pascasarjana di Virginia Tech Earth Observation and Innovation Lab, dikutip SINDOnews dari laman Space, Jumat (5/1/2024).
Bersama dengan Profesor Manoochehr Shirzaei dari Virginia Tech Earth Observation and Innovation Lab, Ohenhen dan rekannya mengumpulkan sejumlah besar data dari satelit radar berbasis ruang angkasa untuk membuat peta medan digital.
tulis komentar anda