Indonesia Sebentar lagi Punya Drone Tempur dan Pesawat Amfibi
Selasa, 11 Agustus 2020 - 14:40 WIB
JAKARTA - Inovasi dan teknologi merupakan indikator kemajuan sebuah negara. Tak mau kalah, pemerintah Indonesia juga terus menggencarkan inovasi di dalam negeri.
)
Salah satu yang saat ini dikembangkan yakni dalam hal kemandirian pertahanan teknologi nasional. Pemerintah sedang merakit pesawat nirawak Puna jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) Elang Hitam, yang berkemampuan terbang selama 24 jam. Honda CB500X 2020 Hadir Lebih Agresif dengan Warna Gelap )
Puna MALE merupakan hasil konsorsium antara Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN (Kemenristek/BRIN) dan Kementerian Pertahanan (Kemhan), yang dipimpin oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
“Puna MALE akan dilengkapi dengan senjata, dan telah menerima sertifikasi tipe dari Indonesia Military Airworthiness Authority,” kata Menristek/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro, Senin (10/8/2020).
Lebih lanjut, Bambang memaparkan, hasil pengembangan Puna MALE akan diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia, dan ditargetkan akan mulai terbang atau first flight pada Januari 2021.
Sementara untuk mendukung program tol laut, kementerian juga pengembangan pesawat angkut berjenis amfibi N219A dengan teknologi komposit.
“Program ini telah memasuki tahapan desain float yang sesuai dengan aircraft N219,” imbuh Bambang.
Nantinya, pesawat ini difungsikan untuk berbagai keperluan, seperti pesawat penumpang, cargo, carter industri lepas pantai untuk keperluan search and rescue dan bencana, hingga pelayanan kesehatan dalam bentuk ambulance udara.
Foto 1: Pesawat nirawak Puna jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) Elang Hitam, yang berkemampuan terbang selama 24 jam.
Baca Juga
Salah satu yang saat ini dikembangkan yakni dalam hal kemandirian pertahanan teknologi nasional. Pemerintah sedang merakit pesawat nirawak Puna jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) Elang Hitam, yang berkemampuan terbang selama 24 jam. Honda CB500X 2020 Hadir Lebih Agresif dengan Warna Gelap )
Puna MALE merupakan hasil konsorsium antara Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN (Kemenristek/BRIN) dan Kementerian Pertahanan (Kemhan), yang dipimpin oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
“Puna MALE akan dilengkapi dengan senjata, dan telah menerima sertifikasi tipe dari Indonesia Military Airworthiness Authority,” kata Menristek/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro, Senin (10/8/2020).
Lebih lanjut, Bambang memaparkan, hasil pengembangan Puna MALE akan diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia, dan ditargetkan akan mulai terbang atau first flight pada Januari 2021.
Sementara untuk mendukung program tol laut, kementerian juga pengembangan pesawat angkut berjenis amfibi N219A dengan teknologi komposit.
“Program ini telah memasuki tahapan desain float yang sesuai dengan aircraft N219,” imbuh Bambang.
Nantinya, pesawat ini difungsikan untuk berbagai keperluan, seperti pesawat penumpang, cargo, carter industri lepas pantai untuk keperluan search and rescue dan bencana, hingga pelayanan kesehatan dalam bentuk ambulance udara.
Foto 1: Pesawat nirawak Puna jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) Elang Hitam, yang berkemampuan terbang selama 24 jam.
(wbs)
tulis komentar anda