Ilmuwan Menemukan Planet dengan Ekor Sepanjang Jakarta-Semarang
Selasa, 16 Januari 2024 - 21:35 WIB
JAKARTA - Para ilmuwan menemukan planet bernama WASP-69b dengan ekor mirip komet sepanjang 563.270 kilometer, lebih jauh ketimbang jarak Jakarta-Semarang 443,4 kilometer. Planet yang berada di luar tata surya ini memberikan petunjuk tentang bagaimana evolusi planet dari waktu ke waktu.
Dari segi bentuk, planet WASP-69b mirip dengan Jupiter. Planet unik ini sejatinya ditemukan 10 tahun lalu oleh tim yang dipimpin oleh ahli astrofisika UCLA, namun hasil penelitiannya baru diterbitkan dalam Astrophysical Journal.
"Sistem WASP-69b adalah sebuah permata karena kita memiliki kesempatan langka untuk mempelajari kehilangan massa atmosfer dalam waktu nyata dan memahami fisika kritis yang membentuk ribuan planet lainnya," kata Erik Petigura, co-author dan profesor fisika serta astronomi UCLA.
Dilansir dari USA Today, Selasa (16/1/2024), planet WASP-69b memiliki ekor sepanjang 350.000 mil atau 563.270 Kilometer yang terdiri dari gas-gas dari atmosfer planet tersebut.
Planet baru di luar tata surya ini cukup dekat dengan mataharinya untuk melakukan orbit lengkap dalam waktu kurang dari empat hari, menyebabkan atmosfernya terdegradasi oleh radiasi bintang pada tingkat 200.000 ton per detik dan membentuk ekor oleh angin bintangnya.
Tim peneliti menemukan bahwa ekor WASP-69b setidaknya tujuh kali lebih panjang dari planet itu sendiri. Kendati demikian, planet ini, yang memiliki massa sekitar 90 kali massa Bumi, tidak dalam bahaya hancur sebelum bintangnya padam.
"WASP-69b memiliki cadangan material yang sangat besar sehingga kehilangan jumlah massa yang sangat besar ini tidak akan terlalu memengaruhinya selama hidupnya. Ini tidak berbahaya kehilangan seluruh atmosfernya selama masa hidup bintang," ujar Dakotah Tyler, penulis utama penelitian ini.
Dari segi bentuk, planet WASP-69b mirip dengan Jupiter. Planet unik ini sejatinya ditemukan 10 tahun lalu oleh tim yang dipimpin oleh ahli astrofisika UCLA, namun hasil penelitiannya baru diterbitkan dalam Astrophysical Journal.
"Sistem WASP-69b adalah sebuah permata karena kita memiliki kesempatan langka untuk mempelajari kehilangan massa atmosfer dalam waktu nyata dan memahami fisika kritis yang membentuk ribuan planet lainnya," kata Erik Petigura, co-author dan profesor fisika serta astronomi UCLA.
Dilansir dari USA Today, Selasa (16/1/2024), planet WASP-69b memiliki ekor sepanjang 350.000 mil atau 563.270 Kilometer yang terdiri dari gas-gas dari atmosfer planet tersebut.
Planet baru di luar tata surya ini cukup dekat dengan mataharinya untuk melakukan orbit lengkap dalam waktu kurang dari empat hari, menyebabkan atmosfernya terdegradasi oleh radiasi bintang pada tingkat 200.000 ton per detik dan membentuk ekor oleh angin bintangnya.
Tim peneliti menemukan bahwa ekor WASP-69b setidaknya tujuh kali lebih panjang dari planet itu sendiri. Kendati demikian, planet ini, yang memiliki massa sekitar 90 kali massa Bumi, tidak dalam bahaya hancur sebelum bintangnya padam.
"WASP-69b memiliki cadangan material yang sangat besar sehingga kehilangan jumlah massa yang sangat besar ini tidak akan terlalu memengaruhinya selama hidupnya. Ini tidak berbahaya kehilangan seluruh atmosfernya selama masa hidup bintang," ujar Dakotah Tyler, penulis utama penelitian ini.
(msf)
tulis komentar anda