HERV-K Ungkap Perkembangan Embrio Manusia Terkait Virus Berusia 500 Juta Tahun

Rabu, 31 Januari 2024 - 06:16 WIB
Perkembangan Embrio Manusia. foto/ DAILY
LONDON - Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada bulan Januari 2024 menemukan bahwa perkembangan embrio manusia terkait dengan infeksi virus berusia 500 juta tahun.



Seperti dilansir dari Scien Alert, Virus ini, yang disebut HERV-K, masih ada di genom manusia dan tampaknya berperan dalam mengatur perkembangan embrio.



Penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti dari University of California, San Francisco. Mereka menggunakan teknik pemodelan komputer untuk mempelajari bagaimana HERV-K dapat mempengaruhi perkembangan embrio.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa HERV-K dapat mengaktifkan atau menonaktifkan gen tertentu yang penting untuk perkembangan embrio. Misalnya, HERV-K dapat mengaktifkan gen yang diperlukan untuk pembentukan otak dan jantung.

Penelitian ini menunjukkan bahwa HERV-K mungkin memiliki peran penting dalam evolusi manusia. Virus ini mungkin telah membantu manusia untuk beradaptasi dengan lingkungannya dan mengembangkan karakteristik yang unik.

Berikut adalah beberapa penjelasan lebih lanjut tentang penelitian ini:

HERV-K adalah virus retrovirus yang masuk ke genom manusia sekitar 500 juta tahun yang lalu. Virus ini masih ada di genom manusia, tetapi tidak aktif.

Penelitian ini menggunakan teknik pemodelan komputer untuk mempelajari bagaimana HERV-K dapat mempengaruhi perkembangan embrio. Peneliti menemukan bahwa HERV-K dapat

mengaktifkan atau menonaktifkan gen tertentu yang penting untuk perkembangan embrio.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa HERV-K mungkin memiliki peran penting dalam evolusi manusia. Virus ini mungkin telah membantu manusia untuk beradaptasi dengan lingkungannya dan mengembangkan karakteristik yang unik.

Penelitian ini masih dalam tahap awal, tetapi hasil-hasilnya sangat menarik. Penelitian ini menunjukkan bahwa virus dapat memiliki peran penting dalam evolusi manusia.
(wbs)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More