Mantan Petinggi Boeing Ditemukan Tewas setelah Bongkar Kebobrokan Perusahaan
Rabu, 13 Maret 2024 - 10:29 WIB
TEXAS - Mantan petinggi Boeing , John Barnett ditemukan tewas mengenaskan setelah dalam beberapa tahun ini banyak melaporkan kebobrokan perusahaan. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di bagian kepala di parkiran hotel di Amerika Serikat.
Barnett tewas di usianya yang ke 62 tahun. Dan yang menarik adalah pihak berwenang menyebut kematian mendadaknya ini karena bunuh diri, di mana ia sebenarnya dijadwalkan menjalani pemeriksaan lebih lanjut tentang perkaranya dengan tempat kerja lamanya, Boeing.
Untuk diketahui, Barnett selama lebih dari 30 tahun bekerja di Boeing sebagai manager quality control yang membuat 787 Dreamliner sebelum akhirnya memutuskan pensiun di tahun 2017. Beberapa hari sebelum kematiannya, Barnett banyak memberikan bukti kebobrokan Boeing.
Sebagaimana dihimpun dari BBC, Rabu (13/3/2024), Barnett pernah mengatakan bahwa para pekerja di bawah tekanan sengaja memasang suku cadang di bawah standar pada pesawat di jalur produksi. Dia juga mengaku telah menemukan masalah serius pada sistem oksigen.
Barnett menyebut masalah pada sistem oksigen ini bisa menyebabkan satu dari empat masker oksigen di pesawat tidak akan berfungsi saat keadaan darurat. Dan dia mengatakan para pekerja gagal mengikuti prosedur yang dimaksudkan untuk melacak komponen di pabrik, sehingga menyebabkan komponen yang rusak hilang.
Dia juga mengungkap dalam beberapa kasus, suku cadang di bawah standar bahkan telah dikeluarkan dari tempat sampah dan dipasang pada pesawat yang sedang dibangun untuk mencegah penundaan pada jalur produksi. Meskipun semua tuduhan ini telah disangkal oleh pihak Boeing.
Barnett mengatakan dia telah memperingatkan para manajer mengenai kekhawatirannya, namun belum ada tindakan yang diambil. Boeing membantah pernyataannya, namun, tinjauan tahun 2017 oleh regulator AS, Federal Aviation Administration (FAA), membenarkan beberapa kekhawatiran Barnett.
Ditetapkan bahwa lokasi setidaknya 53 bagian yang "tidak sesuai" di pabrik tidak diketahui, dan dianggap hilang. Boeing diperintahkan untuk mengambil tindakan perbaikan. Mengenai masalah tabung oksigen, perusahaan tersebut mengatakan bahwa pada tahun 2017 mereka telah mengidentifikasi beberapa botol oksigen yang diterima dari pemasok tidak digunakan dengan benar, namun mereka membantah bahwa ada satupun yang benar-benar dipasang di pesawat.
Setelah pensiun, Barnett memulai tindakan hukum jangka panjang terhadap perusahaan tersebut. Dia menuduh hal itu merendahkan karakternya dan menghambat karirnya karena masalah yang dia kemukakan namun sayang Barnett tewas diduga bunuh diri pada saat ia sedang berada di Charleston untuk wawancara hukum terkait kasus tersebut.
Barnett tewas di usianya yang ke 62 tahun. Dan yang menarik adalah pihak berwenang menyebut kematian mendadaknya ini karena bunuh diri, di mana ia sebenarnya dijadwalkan menjalani pemeriksaan lebih lanjut tentang perkaranya dengan tempat kerja lamanya, Boeing.
Untuk diketahui, Barnett selama lebih dari 30 tahun bekerja di Boeing sebagai manager quality control yang membuat 787 Dreamliner sebelum akhirnya memutuskan pensiun di tahun 2017. Beberapa hari sebelum kematiannya, Barnett banyak memberikan bukti kebobrokan Boeing.
Sebagaimana dihimpun dari BBC, Rabu (13/3/2024), Barnett pernah mengatakan bahwa para pekerja di bawah tekanan sengaja memasang suku cadang di bawah standar pada pesawat di jalur produksi. Dia juga mengaku telah menemukan masalah serius pada sistem oksigen.
Barnett menyebut masalah pada sistem oksigen ini bisa menyebabkan satu dari empat masker oksigen di pesawat tidak akan berfungsi saat keadaan darurat. Dan dia mengatakan para pekerja gagal mengikuti prosedur yang dimaksudkan untuk melacak komponen di pabrik, sehingga menyebabkan komponen yang rusak hilang.
Dia juga mengungkap dalam beberapa kasus, suku cadang di bawah standar bahkan telah dikeluarkan dari tempat sampah dan dipasang pada pesawat yang sedang dibangun untuk mencegah penundaan pada jalur produksi. Meskipun semua tuduhan ini telah disangkal oleh pihak Boeing.
Barnett mengatakan dia telah memperingatkan para manajer mengenai kekhawatirannya, namun belum ada tindakan yang diambil. Boeing membantah pernyataannya, namun, tinjauan tahun 2017 oleh regulator AS, Federal Aviation Administration (FAA), membenarkan beberapa kekhawatiran Barnett.
Ditetapkan bahwa lokasi setidaknya 53 bagian yang "tidak sesuai" di pabrik tidak diketahui, dan dianggap hilang. Boeing diperintahkan untuk mengambil tindakan perbaikan. Mengenai masalah tabung oksigen, perusahaan tersebut mengatakan bahwa pada tahun 2017 mereka telah mengidentifikasi beberapa botol oksigen yang diterima dari pemasok tidak digunakan dengan benar, namun mereka membantah bahwa ada satupun yang benar-benar dipasang di pesawat.
Setelah pensiun, Barnett memulai tindakan hukum jangka panjang terhadap perusahaan tersebut. Dia menuduh hal itu merendahkan karakternya dan menghambat karirnya karena masalah yang dia kemukakan namun sayang Barnett tewas diduga bunuh diri pada saat ia sedang berada di Charleston untuk wawancara hukum terkait kasus tersebut.
(wbs)
tulis komentar anda