Sehari, Tempat Ini Digoyang Ribuan Gempa
Sabtu, 23 Maret 2024 - 22:13 WIB
JAKARTA - Fenomena gempa bumi melanda banyak negara. Biasanya gempa bumi terjadi hanya beberapa kali, gempa pertama disusul oleh beberapa gempa lanjutan. Tapi ternyata ada satu tempat yang dilanda hampir 2 ribu gempa dalam sehari.
Ya, peristiwa tersebut terjadi di lepas pantai Kanada dalam satu hari pada awal bulan ini, hingga memicu spekulasi tentang kemungkinan lahirnya kerak samudra baru melalui retakan magmatik di laut dalam.
Dilansir dari Live Science, Sabtu (23/3/2024), beruntung ribuan gempa ini dalam skala kecil sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi manusia. Gempa-gempa tersebut berpusat di lokasi bernama Endeavour, sekitar 240 kilometer dari Pulau Vancouver . Endeavour merupakan rumah bagi sejumlah lubang hidrotermal dan terletak di Punggung Laut Juan de Fuca, tempat dasar laut saling menjauh.
Zoe Krauss, kandidat doktor geofisika kelautan di University of Washington, menjelaskan area ini berbeda dari zona subduksi - wilayah yang lebih dekat ke pantai dan rentan terhadap gempa bumi besar - di mana satu lempeng tektonik menunjam ke bawah lempeng lainnya.
"Punggung laut tidak mampu menghasilkan gempa bumi besar, biasanya tidak lebih dari magnitudo lima. Kejadian ini tidak akan memicu 'gempa besar' di zona subduksi," kata Krauss.
Para ilmuwan tertarik mempelajari gempa-gempa ini karena dapat memberikan informasi berharga tentang bagaimana dasar laut terbelah dan kerak baru terbentuk. Di Endeavour, Lempeng Pasifik dan Lempeng Juan de Fuca saling menjauh, menyebabkan peregangan, pembentukan garis patahan linier, dan penipisan kerak. Hal ini memungkinkan magma naik ke atas, mendingin, dan mengeras, membentuk kerak samudra baru.
Sejak 2018, aktivitas seismik di Endeavour meningkat dan pada 6 Maret terjadi lonjakan drastis dengan 200 gempa bumi kecil per jam. Total 1.850 gempa bumi terdeteksi dalam satu hari. "Sebagian besar gempanya kecil, kurang dari magnitudo satu. Namun, ini membantu kita melacak di mana patahan terjadi dan pergerakan berlangsung," kata Krauss.
Krauss menduga bahwa gempa bumi ini disebabkan oleh peregangan maksimal dasar laut yang menghasilkan tekanan besar. Ketika lempeng saling menjauh sekitar 1 meter, tekanan ini dilepaskan dengan naiknya magma ke kerak yang menipis dan mendingin.
Ya, peristiwa tersebut terjadi di lepas pantai Kanada dalam satu hari pada awal bulan ini, hingga memicu spekulasi tentang kemungkinan lahirnya kerak samudra baru melalui retakan magmatik di laut dalam.
Dilansir dari Live Science, Sabtu (23/3/2024), beruntung ribuan gempa ini dalam skala kecil sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi manusia. Gempa-gempa tersebut berpusat di lokasi bernama Endeavour, sekitar 240 kilometer dari Pulau Vancouver . Endeavour merupakan rumah bagi sejumlah lubang hidrotermal dan terletak di Punggung Laut Juan de Fuca, tempat dasar laut saling menjauh.
Zoe Krauss, kandidat doktor geofisika kelautan di University of Washington, menjelaskan area ini berbeda dari zona subduksi - wilayah yang lebih dekat ke pantai dan rentan terhadap gempa bumi besar - di mana satu lempeng tektonik menunjam ke bawah lempeng lainnya.
"Punggung laut tidak mampu menghasilkan gempa bumi besar, biasanya tidak lebih dari magnitudo lima. Kejadian ini tidak akan memicu 'gempa besar' di zona subduksi," kata Krauss.
Para ilmuwan tertarik mempelajari gempa-gempa ini karena dapat memberikan informasi berharga tentang bagaimana dasar laut terbelah dan kerak baru terbentuk. Di Endeavour, Lempeng Pasifik dan Lempeng Juan de Fuca saling menjauh, menyebabkan peregangan, pembentukan garis patahan linier, dan penipisan kerak. Hal ini memungkinkan magma naik ke atas, mendingin, dan mengeras, membentuk kerak samudra baru.
Sejak 2018, aktivitas seismik di Endeavour meningkat dan pada 6 Maret terjadi lonjakan drastis dengan 200 gempa bumi kecil per jam. Total 1.850 gempa bumi terdeteksi dalam satu hari. "Sebagian besar gempanya kecil, kurang dari magnitudo satu. Namun, ini membantu kita melacak di mana patahan terjadi dan pergerakan berlangsung," kata Krauss.
Krauss menduga bahwa gempa bumi ini disebabkan oleh peregangan maksimal dasar laut yang menghasilkan tekanan besar. Ketika lempeng saling menjauh sekitar 1 meter, tekanan ini dilepaskan dengan naiknya magma ke kerak yang menipis dan mendingin.
tulis komentar anda