Ilmuwan Pastikan Gelombang Ombak Raksasa Bisa Lebih Sering Terjadi
Minggu, 21 April 2024 - 22:06 WIB
LONDON - Para ilmuwan menggunakan pencitraan laut 3D untuk menangkap laut yang ganas yang menghasilkan fenomena terkenal yang dikenal sebagai gelombang nakal. Temuan mereka telah dipublikasikan di Physical Review Letters.
Gelombang nakal adalah raksasa laut - dua kali lebih tinggi dari gelombang di sekitarnya - yang muncul entah dari mana. Kisah tentang tembok air raksasa setinggi gedung sepuluh lantai telah menjadi bagian dari cerita rakyat dan maritim selama berabad-abad.
Seperti dilansir dari Live Science, teknologi modern telah memungkinkan para ilmuwan untuk mengamati gelombang nakal di laut, mengubah legenda menjadi kenyataan. Pengukuran pertama dan paling terkenal adalah gelombang Draupner, raksasa setinggi 25,6 meter yang tercatat di Laut Utara pada tanggal 1 Januari 1995.
Meskipun ada pengamatan, kita masih belum mengetahui seberapa sering gelombang nakal terjadi, atau apakah kita dapat memprediksinya. Catatan gelombang nakal tidak mencakup ciri-ciri khusus yang membedakannya dari laut di sekitarnya, sehingga sulit untuk membuat perbandingan atau memprediksi kondisi yang diperlukan untuk kemunculannya.
Tim peneliti berlayar dengan kapal pemecah es Afrika Selatan S.A. Agulhas-II untuk mengejar gelombang nakal di Samudra Selatan, di mana angin kencang menghasilkan gelombang paling dahsyat di Bumi.
Temuan ini masih dalam tahap awal, dan masih banyak yang harus dipelajari tentang gelombang nakal. Namun, penelitian ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam memahami salah satu fenomena alam yang paling kuat dan misterius.
Gelombang nakal adalah raksasa laut - dua kali lebih tinggi dari gelombang di sekitarnya - yang muncul entah dari mana. Kisah tentang tembok air raksasa setinggi gedung sepuluh lantai telah menjadi bagian dari cerita rakyat dan maritim selama berabad-abad.
Seperti dilansir dari Live Science, teknologi modern telah memungkinkan para ilmuwan untuk mengamati gelombang nakal di laut, mengubah legenda menjadi kenyataan. Pengukuran pertama dan paling terkenal adalah gelombang Draupner, raksasa setinggi 25,6 meter yang tercatat di Laut Utara pada tanggal 1 Januari 1995.
Meskipun ada pengamatan, kita masih belum mengetahui seberapa sering gelombang nakal terjadi, atau apakah kita dapat memprediksinya. Catatan gelombang nakal tidak mencakup ciri-ciri khusus yang membedakannya dari laut di sekitarnya, sehingga sulit untuk membuat perbandingan atau memprediksi kondisi yang diperlukan untuk kemunculannya.
Tim peneliti berlayar dengan kapal pemecah es Afrika Selatan S.A. Agulhas-II untuk mengejar gelombang nakal di Samudra Selatan, di mana angin kencang menghasilkan gelombang paling dahsyat di Bumi.
Temuan ini masih dalam tahap awal, dan masih banyak yang harus dipelajari tentang gelombang nakal. Namun, penelitian ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam memahami salah satu fenomena alam yang paling kuat dan misterius.
(wbs)
tulis komentar anda