Suhu Panas Ekstrem Panggang Negara ASEAN, Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati
Jum'at, 03 Mei 2024 - 13:16 WIB
HANOI - Ratusan ribu ikan mati di waduk di provinsi Dong Nai di Vietnam selatan karena gelombang panas dan pengelolaan danau yang buruk.
Seperti sebagian besar negara di Asia Tenggara di mana sekolah-sekolah terpaksa tutup lebih awal dan konsumsi listrik meningkat, Vietnam bagian selatan dan tengah juga mengalami kondisi yang lebih buruk akibat panas ekstrem.
Gambar menunjukkan warga mengarungi dan berperahu melintasi waduk Song May seluas 300 hektar, dengan air hampir tidak terlihat karena matinya biota laut.
Seperti dilansir dari AFP, Jumat (3/5/2024), menurut pemberitaan media, wilayah tersebut sudah berminggu-minggu tidak mengalami hujan dan air di waduk terlalu dangkal.
Seorang warga setempat, Nghia, mengatakan sebelumnya pihak pengelola waduk telah mengeluarkan air untuk mencoba menyelamatkan tanaman di hilir.
“Mereka kemudian mencoba memodifikasi waduk, dengan memasang pompa untuk menghilangkan lumpur sehingga ikan memiliki lebih banyak ruang dan air.
“Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil, dan segera setelah itu banyak ikan yang mati,” katanya. Laporan media lokal menunjukkan bahwa sebanyak dua ratus metrik ton mungkin telah dimusnahkan.
Surat kabar Tuoi Tre melaporkan bahwa perusahaan yang bertanggung jawab mengelola danau tersebut mulai melakukan pengerukan pada awal tahun 2024 dan berencana melepaskan air tambahan ke dalam waduk untuk menampung ikan-ikan tersebut.
Seperti sebagian besar negara di Asia Tenggara di mana sekolah-sekolah terpaksa tutup lebih awal dan konsumsi listrik meningkat, Vietnam bagian selatan dan tengah juga mengalami kondisi yang lebih buruk akibat panas ekstrem.
Gambar menunjukkan warga mengarungi dan berperahu melintasi waduk Song May seluas 300 hektar, dengan air hampir tidak terlihat karena matinya biota laut.
Seperti dilansir dari AFP, Jumat (3/5/2024), menurut pemberitaan media, wilayah tersebut sudah berminggu-minggu tidak mengalami hujan dan air di waduk terlalu dangkal.
Seorang warga setempat, Nghia, mengatakan sebelumnya pihak pengelola waduk telah mengeluarkan air untuk mencoba menyelamatkan tanaman di hilir.
“Mereka kemudian mencoba memodifikasi waduk, dengan memasang pompa untuk menghilangkan lumpur sehingga ikan memiliki lebih banyak ruang dan air.
“Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil, dan segera setelah itu banyak ikan yang mati,” katanya. Laporan media lokal menunjukkan bahwa sebanyak dua ratus metrik ton mungkin telah dimusnahkan.
Surat kabar Tuoi Tre melaporkan bahwa perusahaan yang bertanggung jawab mengelola danau tersebut mulai melakukan pengerukan pada awal tahun 2024 dan berencana melepaskan air tambahan ke dalam waduk untuk menampung ikan-ikan tersebut.
tulis komentar anda