Daftar Laba-Laba Paling Beracun di Dunia, Begini Cara Menghadapinya

Rabu, 08 Mei 2024 - 21:00 WIB
Laba-laba janda hitam dan laba-laba meja rias dianggap sebagai spesies paling berbahaya. (Foto: Field and Stream)
JAKARTA - Spesies laba-laba banyak yang memiliki racun. Namun, ada spesies paling beracun di dunia. Dari 50.000 spesies laba-laba beracun, terdapat 25 spesies dengan racun cukup kuat untuk menyebabkan bahaya serius pada manusia.

Tidak seperti hama penyengat seperti tawon, tawon, ular, dan kutu, laba-laba juga dapat ditemukan di dalam ruangan, di rumah, dan di kamp berburu. Faktanya, tidak ada satupun di antara lebih dari 50.000 spesies laba-laba yang dikenal di dunia yang berbisa.

Secara teknis, istilah ini mengacu pada organisme yang mengandung racun di kulitnya, seperti katak panah beracun dan hewan amfibi lainnya. Hal ini ditularkan melalui sentuhan atau konsumsi. Laba-laba, sebaliknya, menyuntikkan racun untuk melumpuhkan mangsanya, mirip dengan ular dan serangga penyengat.



Laba-laba yang memberikan gigitan paling berbahaya bagi manusia, baik beracun, berbisa, atau sekadar mengganggu, yaitu laba-laba jaring corong Sydney (Atrax robotus). Jantan dari spesies asli Australia ini menyuntikkan racun dengan kandungan 40 protein beracun yang dapat membunuh manusia dalam hitungan menit, bahkan dalam dosis sekecil 0,2 miligram per kilogram berat badan.

Racun laba-laba jaring corong Sydney betina empat hingga enam kali lebih rendah dibandingkan jantan. Meskipun telah terkonfirmasi 13 kematian akibat laba-laba ini selama satu abad terakhir, belum pernah mengalami satu pun kematian sejak awal 1980an, ketika suntikan antivenom yang efektif dikembangkan.

Namun, jaring corong sangat ditakuti di wilayah Sydney karena sifatnya yang agresif dan racun yang bereaksi sangat cepat, yang dikatakan mampu membunuh orang dewasa dalam waktu 15 menit.



Laba-laba apa yang paling beracun?



Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menetapkan laba-laba janda hitam dan laba-laba meja rias sebagai spesies berbahaya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More