Ancaman Serius Matahari terhadap Bumi Akan Terjadi Besok
Kamis, 25 Juli 2024 - 07:45 WIB
LONDON - Letusan plasma gelap di matahari berhasil direkam oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional ( NASA ).
Seperti dilansir dari IFL Science, letusan tersebut memiliki risiko 60 persen mematikan gelombang radio serta mengganggu sistem komunikasi penerbangan dan satelit pada minggu ini.
Suar matahari 'dingin' pada suhu 19.982 derajat Celsius adalah sekitar seperempat suhu suar matahari 'panas' yang terjadi.
Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) kemarin mengeluarkan peringatan bahwa denyut plasma gelap dapat menyebabkan fluktuasi jaringan listrik.
Suar tersebut berpotensi mengganggu gelombang radio, komunikasi penerbangan, dan operasi satelit setidaknya pada Jumat ini.
Video NASA dari Solar Dynamics Observatory menunjukkan awan gelap jilatan api matahari dingin yang meletus dari matahari.
Ini menciptakan apa yang tampak seperti asap hitam ketika plasma yang lebih dingin dari rata-rata 'menyembur' ke utara melintasi permukaan matahari.
NOAA menyebutkan ada kemungkinan 60 persen terjadinya jilatan api matahari tingkat sedang atau kelas M dalam 24 jam ke depan.
Laporan tersebut juga mengungkapkan adanya risiko sebesar 15 persen terjadinya jilatan api matahari kelas X yang lebih ekstrim yang dapat menyebabkan pemadaman gelombang radio di seluruh dunia.
Seperti dilansir dari IFL Science, letusan tersebut memiliki risiko 60 persen mematikan gelombang radio serta mengganggu sistem komunikasi penerbangan dan satelit pada minggu ini.
Suar matahari 'dingin' pada suhu 19.982 derajat Celsius adalah sekitar seperempat suhu suar matahari 'panas' yang terjadi.
Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) kemarin mengeluarkan peringatan bahwa denyut plasma gelap dapat menyebabkan fluktuasi jaringan listrik.
Suar tersebut berpotensi mengganggu gelombang radio, komunikasi penerbangan, dan operasi satelit setidaknya pada Jumat ini.
Video NASA dari Solar Dynamics Observatory menunjukkan awan gelap jilatan api matahari dingin yang meletus dari matahari.
Ini menciptakan apa yang tampak seperti asap hitam ketika plasma yang lebih dingin dari rata-rata 'menyembur' ke utara melintasi permukaan matahari.
NOAA menyebutkan ada kemungkinan 60 persen terjadinya jilatan api matahari tingkat sedang atau kelas M dalam 24 jam ke depan.
Laporan tersebut juga mengungkapkan adanya risiko sebesar 15 persen terjadinya jilatan api matahari kelas X yang lebih ekstrim yang dapat menyebabkan pemadaman gelombang radio di seluruh dunia.
(wbs)
tulis komentar anda