Suhu Permukan Laut Samudra Atlantik Terdeksi Terendah, Ada Apa?

Minggu, 25 Agustus 2024 - 11:12 WIB
Transisi ini dipengaruhi oleh interaksi kompleks yang melibatkan angin pasat, pemanasan matahari, dan pola presipitasi, sehingga sulit diprediksi secara akurat.

Pendinginan mendadak Atlantik, sebelum La Nina biasanya terjadi, terus menjadi subjek studi dan spekulasi intensif di kalangan komunitas ilmiah.

Frans Philip Tuchen, seorang mahasiswa pascadoktoral di Universitas Miami, berbagi dengan New Scientist bahwa mereka telah menyelidiki berbagai kemungkinan penyebab tetapi belum menemukan penjelasan yang pasti.

“Kami telah memeriksa daftar kemungkinan mekanisme, dan sejauh ini tidak ada yang memenuhi syarat,” katanya.

Perubahan tak terduga ini meningkatkan kekhawatiran tentang potensi dampak lingkungan.

National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mencatat bahwa fluktuasi antara El Nino dan La Nina dapat memengaruhi curah hujan di seluruh benua. Secara khusus, Badai Nino Atlantik dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan terbentuknya badai di dekat kepulauan Tanjung Verde.

Michael McPhaden dari NOAA menguraikan bagaimana perubahan ini dapat memengaruhi pola samudra yang lebih luas.

Ia menggambarkan skenario di mana Samudra Atlantik dan Pasifik dapat berada dalam ‘perang tarik menarik.’ Dalam situasi ini, Samudra Atlantik mencoba menghangat sementara Samudra Pasifik berusaha mendinginkan dirinya sendiri, yang berpotensi menunda timbulnya La Nina Pasifik.

Perkembangan kondisi La Nina di Atlantik masih dalam pengamatan. Jika hal itu terjadi, hal itu dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam prediksi iklim untuk wilayah di sekitar Atlantik selama sisa tahun ini.

=========
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More