Suhu Permukan Laut Samudra Atlantik Terdeksi Terendah, Ada Apa?
Minggu, 25 Agustus 2024 - 11:12 WIB
LONDON - Ilmuwan mendeteksi suhu terendah di Samudra Atlantik dalam beberapa bulan terakhir, fenomena alam ini membingungkan para ilmuwan dan pakar iklim.
Sepanjang tahun sebelumnya, Atlantik telah mengalami suhu permukaan laut yang luar biasa tinggi, yang berkontribusi pada rekor suhu global.
Seperti dilansir dari Science Alert, namun, data terkini menunjukkan pembalikan yang signifikan dan tiba-tiba dalam tren ini.
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) telah melaporkan bahwa sejak Mei, Atlantik telah mencatat suhu yang lebih rendah dari rata-rata, dengan permukaan laut mendingin satu hingga dua derajat Fahrenheit di bawah normal untuk musim ini.
Suhu laut biasanya meningkat sekitar waktu ini dalam setahun, dipengaruhi oleh perubahan iklim yang sedang berlangsung dan pola cuaca alami seperti El Nino, yang ditandai dengan suhu air yang lebih hangat dari rata-rata di Pasifik yang dapat memengaruhi cuaca global.
Meskipun ada peristiwa El Nino yang kuat yang meningkatkan suhu di Atlantik awal tahun ini, tren pendinginan saat ini menunjukkan kemungkinan dimulainya La Nina.
La Nina dikenal karena suhu lautnya yang lebih dingin dan biasanya dimulai sekitar bulan September.
Pergeseran tak terduga dari El Nino ke La Nina dini ini membingungkan para ilmuwan iklim.
Sepanjang tahun sebelumnya, Atlantik telah mengalami suhu permukaan laut yang luar biasa tinggi, yang berkontribusi pada rekor suhu global.
Seperti dilansir dari Science Alert, namun, data terkini menunjukkan pembalikan yang signifikan dan tiba-tiba dalam tren ini.
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) telah melaporkan bahwa sejak Mei, Atlantik telah mencatat suhu yang lebih rendah dari rata-rata, dengan permukaan laut mendingin satu hingga dua derajat Fahrenheit di bawah normal untuk musim ini.
Suhu laut biasanya meningkat sekitar waktu ini dalam setahun, dipengaruhi oleh perubahan iklim yang sedang berlangsung dan pola cuaca alami seperti El Nino, yang ditandai dengan suhu air yang lebih hangat dari rata-rata di Pasifik yang dapat memengaruhi cuaca global.
Meskipun ada peristiwa El Nino yang kuat yang meningkatkan suhu di Atlantik awal tahun ini, tren pendinginan saat ini menunjukkan kemungkinan dimulainya La Nina.
La Nina dikenal karena suhu lautnya yang lebih dingin dan biasanya dimulai sekitar bulan September.
Pergeseran tak terduga dari El Nino ke La Nina dini ini membingungkan para ilmuwan iklim.
tulis komentar anda