Negara-negara Kepulauan Pasifik Terancam Punah
Kamis, 29 Agustus 2024 - 06:20 WIB
LONDON - Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memperingatkan kenaikan permukaan air laut di Samudera Pasifik telah melebihi rata-rata global, sehingga membahayakan negara-negara dataran rendah.
“Rata-rata tahunan selama tiga dekade terakhir adalah 3,44 milimeter. Data terbaru menunjukkan peningkatan rata-rata yang relatif tinggi pada wilayah pengukuran di Pasifik, Australia bagian utara dan timur,” jelas laporan State of the Regional Climate 2023 yang dipresentasikan pada forum di Tonga.
Kenaikan permukaan laut yang luar biasa telah menyebabkan seringnya banjir di wilayah pesisir seperti Kepulauan Cook dan Polinesia Prancis sejak tahun 1980.
“Lebih dari 34 badai dan banjir mematikan dilaporkan terjadi di wilayah Pasifik tahun lalu yang juga memakan korban jiwa lebih dari 200 orang. Hanya sepertiga negara kepulauan kecil di wilayah perairannya yang memiliki sistem peringatan dini.
“Dampaknya juga tidak proporsional karena rata-rata ketinggian negara di wilayah tersebut sekitar satu atau dua meter di atas permukaan laut,” jelas laporan tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo mengatakan, aktivitas manusia yang tidak terkendali telah melemahkan kapasitas lautan dan menjadi ancaman terbesar di masa depan.
Kekhawatiran serupa juga disuarakan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres yang mengirimkan sinyal 'SOS' iklim global, 'selamatkan laut kita' menyusul dampak pemanasan global yang mulai terasa secara signifikan.
Baca Juga
“Rata-rata tahunan selama tiga dekade terakhir adalah 3,44 milimeter. Data terbaru menunjukkan peningkatan rata-rata yang relatif tinggi pada wilayah pengukuran di Pasifik, Australia bagian utara dan timur,” jelas laporan State of the Regional Climate 2023 yang dipresentasikan pada forum di Tonga.
Kenaikan permukaan laut yang luar biasa telah menyebabkan seringnya banjir di wilayah pesisir seperti Kepulauan Cook dan Polinesia Prancis sejak tahun 1980.
“Lebih dari 34 badai dan banjir mematikan dilaporkan terjadi di wilayah Pasifik tahun lalu yang juga memakan korban jiwa lebih dari 200 orang. Hanya sepertiga negara kepulauan kecil di wilayah perairannya yang memiliki sistem peringatan dini.
“Dampaknya juga tidak proporsional karena rata-rata ketinggian negara di wilayah tersebut sekitar satu atau dua meter di atas permukaan laut,” jelas laporan tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo mengatakan, aktivitas manusia yang tidak terkendali telah melemahkan kapasitas lautan dan menjadi ancaman terbesar di masa depan.
Kekhawatiran serupa juga disuarakan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres yang mengirimkan sinyal 'SOS' iklim global, 'selamatkan laut kita' menyusul dampak pemanasan global yang mulai terasa secara signifikan.
(wbs)
tulis komentar anda