Selain Sentinel, Ini 3 Suku Primitif yang Masih Ada di Dunia
Kamis, 12 September 2024 - 07:39 WIB
Suku Tsimane hidup di hutan Amazon dan dikenal sebagai salah satu masyarakat paling sehat di dunia. Mereka memiliki pola makan yang sangat alami, bergantung pada hasil hutan dan sungai. Suku Tsimane juga memiliki pengetahuan mendalam tentang tanaman obat dan sistem pengobatan tradisional, sehingga dikenal panjang umur.
Sebuah penelitian mengungkap rahasia panjang umur suku Tsimane yang hidup di tengah hutan Amazon. Ada sebuah diet khusus yang secara alami menghindarkan mereka dari gejala alzheimer dan beragam penyakit lainnya. Kondisi fisik serta organ vital suku Tsimane menyimpan petunjuk tentang umur panjang.
Melansir Daily Mail, suku Tsimane menjadi salah satu kelompok terakhir di planet ini yang hidup dengan gaya hidup subsisten sepenuhnya, yaitu berburu, mencari makan, dan bertani. Kurang dari 10 persen waktu siang mereka dihabiskan untuk kegiatan duduk diam, dibandingkan dengan 54 persen di populasi industri, dan mereka memiliki akses yang sangat sedikit terhadap makanan olahan, alkohol, dan rokok.
Selama beberapa dekade, para ilmuwan mengagumi kesehatan jantung dan otak suku Tsimane yang menakjubkan. Padahal suku ini tinggal jauh di dalam hutan hujan Amazon, 600 Km di utara La Paz, kota terbesar di Bolivia.
Tidak ada kasus Alzheimer di antara populasi suku yang berjumlah 16.000 orang. Studi lanjutan menunjukkan anggota lanjut usia suku ini memiliki atrofi otak 70 persen lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang berusia sama di negara-negara industri.
Rata-rata kegiatan berburu suku ini berlangsung lebih dari delapan jam dan mencakup jarak 17,7 kilometer. Sementara itu, hanya 14 persen kalori yang mereka konsumsi berasal dari lemak, dibandingkan dengan 34 persen tingkat konsumsi di AS.
Diet mereka juga tinggi serat dan 72 persen kalori mereka berasal dari karbohidrat. Selain itu, protein mereka biasanya berasal dari hewan yang diburu seperti burung, monyet, dan ikan. Cara memasak mereka tidak pernah menggoreng.
Tsiname secara tradisional adalah animis dan percaya bahwa makhluk supernatural yang tinggal di hutan mengendalikan nasib mereka. Mereka membuat bir ubi kayu dalam tong besar, yang merupakan bagian penting dari acara sosial yang menyatukan keluarga dan desa.
Suku Pirahã mendiami tanah yang dilalui oleh sungai Marmelos dan hampir sepanjang sungai Maici, yang terletak di wilayah Humaitá di negara bagian Amazonas. Mereka memiliki bahasa yang sangat unik dan sederhana, dengan kosakata terbatas. Mereka hidup sebagai pemburu dan pengumpul di hutan hujan Amazon dan memiliki hubungan yang sangat erat dengan lingkungan. Suku Pirahã menolak banyak aspek modernitas dan lebih memilih mempertahankan gaya hidup tradisionalnya.
Sebuah penelitian mengungkap rahasia panjang umur suku Tsimane yang hidup di tengah hutan Amazon. Ada sebuah diet khusus yang secara alami menghindarkan mereka dari gejala alzheimer dan beragam penyakit lainnya. Kondisi fisik serta organ vital suku Tsimane menyimpan petunjuk tentang umur panjang.
Melansir Daily Mail, suku Tsimane menjadi salah satu kelompok terakhir di planet ini yang hidup dengan gaya hidup subsisten sepenuhnya, yaitu berburu, mencari makan, dan bertani. Kurang dari 10 persen waktu siang mereka dihabiskan untuk kegiatan duduk diam, dibandingkan dengan 54 persen di populasi industri, dan mereka memiliki akses yang sangat sedikit terhadap makanan olahan, alkohol, dan rokok.
Selama beberapa dekade, para ilmuwan mengagumi kesehatan jantung dan otak suku Tsimane yang menakjubkan. Padahal suku ini tinggal jauh di dalam hutan hujan Amazon, 600 Km di utara La Paz, kota terbesar di Bolivia.
Tidak ada kasus Alzheimer di antara populasi suku yang berjumlah 16.000 orang. Studi lanjutan menunjukkan anggota lanjut usia suku ini memiliki atrofi otak 70 persen lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang berusia sama di negara-negara industri.
Rata-rata kegiatan berburu suku ini berlangsung lebih dari delapan jam dan mencakup jarak 17,7 kilometer. Sementara itu, hanya 14 persen kalori yang mereka konsumsi berasal dari lemak, dibandingkan dengan 34 persen tingkat konsumsi di AS.
Diet mereka juga tinggi serat dan 72 persen kalori mereka berasal dari karbohidrat. Selain itu, protein mereka biasanya berasal dari hewan yang diburu seperti burung, monyet, dan ikan. Cara memasak mereka tidak pernah menggoreng.
Tsiname secara tradisional adalah animis dan percaya bahwa makhluk supernatural yang tinggal di hutan mengendalikan nasib mereka. Mereka membuat bir ubi kayu dalam tong besar, yang merupakan bagian penting dari acara sosial yang menyatukan keluarga dan desa.
3. Suku Pirahã (Amazonas, Brasil)
Suku Pirahã mendiami tanah yang dilalui oleh sungai Marmelos dan hampir sepanjang sungai Maici, yang terletak di wilayah Humaitá di negara bagian Amazonas. Mereka memiliki bahasa yang sangat unik dan sederhana, dengan kosakata terbatas. Mereka hidup sebagai pemburu dan pengumpul di hutan hujan Amazon dan memiliki hubungan yang sangat erat dengan lingkungan. Suku Pirahã menolak banyak aspek modernitas dan lebih memilih mempertahankan gaya hidup tradisionalnya.
tulis komentar anda