Jumlah Bintang di Langit Tiba-tiba Berkurang Seratus
Kamis, 26 September 2024 - 16:09 WIB
NEW YORK - Sekitar 100 bintang di langit menghilang dalam misteri kosmik yang membuat para astronom bingung. Penyebabnya masih belum jelas, namun fenomena membingungkan mulai muncul pada tahun 2019.
Cahaya bintang bisa meredup atau bintang meledak, namun biasanya tidak hilang begitu saja tanpa bekas.
Dengan menggunakan perangkat lunak yang canggih, tim peneliti mengidentifikasi sekitar 150.000 sumber cahaya di luar angkasa tetapi telah menghilang selama beberapa dekade.
Mereka kemudian memfilter gambar tersebut dan mempersempitnya menjadi 100 bintang yang kemudian ditemukan hilang.
Seperti dilansir dari Daily Start, Tim peneliti mengajukan teori bahwa benda hilang tersebut sebenarnya adalah asteroid.
Teori menarik lainnya menyatakan bahwa bintang-bintang tidak meledak dalam fenomena yang disebut supernova yang memancarkan cahaya sangat terang, melainkan menghilang ke dalam lubang hitam.
“Kehilangannya sangat total sehingga tidak terjadi ledakan,” kata astronom Alejandro Vigna-Gomez.
Gerry Gilmore, astronom dan guru besar di Universitas Cambridge, Inggris, yang terlibat dalam proyek Gaia, yang antara lain memetakan langit dan menghitung jumlah bintang di Bima Sakti, galaksi tempat kita berada.
Cahaya bintang bisa meredup atau bintang meledak, namun biasanya tidak hilang begitu saja tanpa bekas.
Dengan menggunakan perangkat lunak yang canggih, tim peneliti mengidentifikasi sekitar 150.000 sumber cahaya di luar angkasa tetapi telah menghilang selama beberapa dekade.
Mereka kemudian memfilter gambar tersebut dan mempersempitnya menjadi 100 bintang yang kemudian ditemukan hilang.
Seperti dilansir dari Daily Start, Tim peneliti mengajukan teori bahwa benda hilang tersebut sebenarnya adalah asteroid.
Teori menarik lainnya menyatakan bahwa bintang-bintang tidak meledak dalam fenomena yang disebut supernova yang memancarkan cahaya sangat terang, melainkan menghilang ke dalam lubang hitam.
“Kehilangannya sangat total sehingga tidak terjadi ledakan,” kata astronom Alejandro Vigna-Gomez.
Gerry Gilmore, astronom dan guru besar di Universitas Cambridge, Inggris, yang terlibat dalam proyek Gaia, yang antara lain memetakan langit dan menghitung jumlah bintang di Bima Sakti, galaksi tempat kita berada.
tulis komentar anda