Ilmuwan Yakin Gajah Purba Mammoth Punah karena Hidung Tersumbat
Kamis, 03 Oktober 2024 - 22:11 WIB
LONDON - Gajah purba atau mammoth berbulu, sebelum punah, kemungkinan besar berjuang melawan alergi yang menyebabkan kepunahan mereka dari Bumi.
Sebuah studi yang dilakukan oleh tim ahli kimia dan zoologi menunjukkan bahwa makhluk-makhluk ini juga memiliki indra penciuman yang berkurang sehingga membuat perkawinan menjadi lebih sulit.
Seperti dilansir dari Wion News, [ara peneliti menganalisis jaringan mammoth beku dan menemukan antibodi serta alergen di dalamnya. Hal ini membuat mereka menyimpulkan bahwa mammoth menghadapi alergi yang memengaruhi mereka dalam banyak hal.
"Ini adalah studi pertama yang menemukan fragmen imunoglobulin pada sisa-sisa yang berusia puluhan ribu tahun," kata penulis pertama studi tersebut, Gleb Zilberstein, kepada The Telegraph.
Menurut beberapa penelitian, mammoth berbulu hidup di Amerika Utara, Asia, dan Eropa Utara. Mereka punah sekitar 4.000 tahun yang lalu, tetapi alasan di balik kepunahan ini masih bersifat spekulatif. Perubahan iklim dan perburuan oleh manusia selalu dianggap sebagai alasan utama kepunahan ini.
Namun, penemuan terakhir menunjukkan bahwa alergi mungkin menjadi salah satu alasan kepunahan mereka.
Mamut adalah kerabat purba gajah modern yang mengandalkan indra penciumannya untuk menemukan makanan, air, dan pasangan seksual.
Akan tetapi, para peneliti mengatakan bahwa hidung tersumbat akibat serbuk sari mungkin telah menghambat indra penciuman mamut berbulu, sehingga menyulitkan mereka untuk melanjutkan cara hidup mereka.
Sebuah studi yang dilakukan oleh tim ahli kimia dan zoologi menunjukkan bahwa makhluk-makhluk ini juga memiliki indra penciuman yang berkurang sehingga membuat perkawinan menjadi lebih sulit.
Seperti dilansir dari Wion News, [ara peneliti menganalisis jaringan mammoth beku dan menemukan antibodi serta alergen di dalamnya. Hal ini membuat mereka menyimpulkan bahwa mammoth menghadapi alergi yang memengaruhi mereka dalam banyak hal.
"Ini adalah studi pertama yang menemukan fragmen imunoglobulin pada sisa-sisa yang berusia puluhan ribu tahun," kata penulis pertama studi tersebut, Gleb Zilberstein, kepada The Telegraph.
Menurut beberapa penelitian, mammoth berbulu hidup di Amerika Utara, Asia, dan Eropa Utara. Mereka punah sekitar 4.000 tahun yang lalu, tetapi alasan di balik kepunahan ini masih bersifat spekulatif. Perubahan iklim dan perburuan oleh manusia selalu dianggap sebagai alasan utama kepunahan ini.
Namun, penemuan terakhir menunjukkan bahwa alergi mungkin menjadi salah satu alasan kepunahan mereka.
Mamut adalah kerabat purba gajah modern yang mengandalkan indra penciumannya untuk menemukan makanan, air, dan pasangan seksual.
Akan tetapi, para peneliti mengatakan bahwa hidung tersumbat akibat serbuk sari mungkin telah menghambat indra penciuman mamut berbulu, sehingga menyulitkan mereka untuk melanjutkan cara hidup mereka.
tulis komentar anda