Riset WWF Temukan Fakta Jumlah Spesies Hewan di Dunia Turun hingga 73%

Minggu, 13 Oktober 2024 - 18:44 WIB
Penelitian tersebut memperingatkan bahwa titik kritis global sangat mungkin terjadi jika tren saat ini terus berlanjut.

“Alam menghilang dengan kecepatan yang mengkhawatirkan, demikian bunyi laporan tersebut. “Meskipun beberapa perubahan mungkin kecil dan bertahap, dampak kumulatifnya dapat memicu perubahan yang lebih besar dan lebih cepat. Ketika dampak kumulatif mencapai ambang batas, perubahan tersebut menjadi berkelanjutan, yang mengakibatkan perubahan yang substansial, sering kali tiba-tiba, dan berpotensi tidak dapat diubah. Ini disebut titik kritis.”

Laporan tersebut memperingatkan bahwa dunia gagal mencapai tujuan global, yang terjadi tepat setelah Konferensi Keanekaragaman Hayati Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP16) di Cali, Kolombia, akhir bulan ini.

“Ini akan menjadi peluang besar bagi salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Peristiwa ini mengirimkan pesan dari Amerika Latin kepada dunia tentang pentingnya aksi iklim dan perlindungan kehidupan,” kata Susana Muhamad, menteri lingkungan Kolombia.
(wbs)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More