Turritopsis dohrnii: Ubur-ubur yang Mampu Meregenerasi Diri, bisa Hidup Selamanya?
Senin, 11 November 2024 - 08:53 WIB
JAKARTA - Bertahan hidup di lingkungan yang keras sudah biasa bagi banyak hewan. Tapi, bisa menekan “tombol reset” saat menghadapi ancaman yang akan datang hanya sedikit mahluk hidup yang bisa melakukannya.
Bahkan, hanya satu hewan yang diketahui memiliki kemampuan luar biasa ini: spesies ubur-ubur: Turritopsis dohrnii.
Spesies ini pertama kali ditemukan pada 1880-an di Laut Mediterania dan disorot sebagai organisme yang bertahan hidup secara unik.
Turritopsis dohrnii, yang disebut "ubur-ubur abadi", dapat menekan tombol reset dan kembali ke tahap perkembangan sebelumnya jika terluka atau terancam.
Seperti semua ubur-ubur, Turritopsis dohrnii memulai hidup sebagai larva, yang disebut planula, yang berkembang dari telur yang telah dibuahi.
Planula mulanya berenang, kemudian menetap di dasar laut dan tumbuh menjadi koloni polip berbentuk silinder. Ini akhirnya menelurkan medusa yang berenang bebas dan identik secara genetik—hewan yang kita kenal sebagai ubur-ubur—yang tumbuh hingga dewasa dalam hitungan minggu.
Setelah tumbuh dewasa, Turritopsis dohrnii hanya berukuran sekitar 4,5 mm, lebih kecil dari kuku jari kelingking.
Perut berwarna merah cerah terlihat di tengah loncengnya yang transparan, dan ujung-ujungnya dilapisi dengan hingga 90 tentakel putih.
Namun, makhluk kecil transparan ini memiliki kemampuan bertahan hidup yang luar biasa. Sebagai respons terhadap kerusakan fisik atau bahkan kelaparan, mereka mengambil lompatan mundur dalam proses perkembangan mereka, berubah kembali menjadi polip.
Bahkan, hanya satu hewan yang diketahui memiliki kemampuan luar biasa ini: spesies ubur-ubur: Turritopsis dohrnii.
Spesies ini pertama kali ditemukan pada 1880-an di Laut Mediterania dan disorot sebagai organisme yang bertahan hidup secara unik.
Turritopsis dohrnii, yang disebut "ubur-ubur abadi", dapat menekan tombol reset dan kembali ke tahap perkembangan sebelumnya jika terluka atau terancam.
Seperti semua ubur-ubur, Turritopsis dohrnii memulai hidup sebagai larva, yang disebut planula, yang berkembang dari telur yang telah dibuahi.
Planula mulanya berenang, kemudian menetap di dasar laut dan tumbuh menjadi koloni polip berbentuk silinder. Ini akhirnya menelurkan medusa yang berenang bebas dan identik secara genetik—hewan yang kita kenal sebagai ubur-ubur—yang tumbuh hingga dewasa dalam hitungan minggu.
Setelah tumbuh dewasa, Turritopsis dohrnii hanya berukuran sekitar 4,5 mm, lebih kecil dari kuku jari kelingking.
Perut berwarna merah cerah terlihat di tengah loncengnya yang transparan, dan ujung-ujungnya dilapisi dengan hingga 90 tentakel putih.
Namun, makhluk kecil transparan ini memiliki kemampuan bertahan hidup yang luar biasa. Sebagai respons terhadap kerusakan fisik atau bahkan kelaparan, mereka mengambil lompatan mundur dalam proses perkembangan mereka, berubah kembali menjadi polip.
tulis komentar anda