Susul Tesla dan Apple, Boeing Siap Jadi Sasaran Empuk China Selanjutnya
Senin, 11 November 2024 - 17:28 WIB
NEW YORK - Memanfaatkan momentum saat Boeing dirudung masalah China terus mengepakkan sayap untuk menguasai berbagai lini kehidupan dan menjadi pemimpin dunia.
Setelah sukses dengan proyek mobil listriknya, kini China meluncurkan pesawat penumpang C919, menantang dominansi Airbus dan Boeing di udara.
Pesawat komersil ini membuat debut internasionalnya di Singapore Airshow pada akhir pekan lalu. Sebelumnya, laman Al Arabiya menyebut C919 sudah beroperasi namun sebatas di wilayah China oleh maskapai China Eastern Airlines.
Kini pesawat yang dikembangkan oleh Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC) itu telah melakukan penerbangan pertamanya di luar wilayah China di ajang Singapore Airshow pada hari Minggu.
China telah menginvestasikan sejumlah besar dana dalam upayanya untuk mengatasi dominasi dua produsen pesawat Barat terbesar, Airbus dan Boeing, di pasar penumpang global. Dengan Airbus dan Boeing kesulitan meningkatkan produksi dan memenuhi permintaan pesawat baru lantaran menghadapi serangkaian krisis, COMAC memposisikan diri sebagai alternatif.
COMAC akan menginvestasikan puluhan miliar Yuan dalam 3-5 tahun ke depan untuk memperluas kapasitas produksi C919. Otoritas penerbangan China mengatakan bulan lalu bahwa tahun ini mereka akan mengejar validasi European Union Aviation Safety Agency (EASA) untuk C919, proses yang dimulai pada tahun 2018.
COMAC memiliki dua produk pesawat penumpang, yaitu jet regional ARJ21 dan pesawat penumpang narrow-body bermesin ganda C919 yang lebih besar dengan 158-192 kursi. Model ini akan bersaing dengan Airbus A320neo dan Boeing 737 MAX 8.
C919 melakukan penerbangan pertamanya di luar daratan China pada bulan Desember menuju Hong Kong. Sementara ARJ21 digunakan oleh TransNusa Air Indonesia.
Baca Juga
Setelah sukses dengan proyek mobil listriknya, kini China meluncurkan pesawat penumpang C919, menantang dominansi Airbus dan Boeing di udara.
Pesawat komersil ini membuat debut internasionalnya di Singapore Airshow pada akhir pekan lalu. Sebelumnya, laman Al Arabiya menyebut C919 sudah beroperasi namun sebatas di wilayah China oleh maskapai China Eastern Airlines.
Kini pesawat yang dikembangkan oleh Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC) itu telah melakukan penerbangan pertamanya di luar wilayah China di ajang Singapore Airshow pada hari Minggu.
China telah menginvestasikan sejumlah besar dana dalam upayanya untuk mengatasi dominasi dua produsen pesawat Barat terbesar, Airbus dan Boeing, di pasar penumpang global. Dengan Airbus dan Boeing kesulitan meningkatkan produksi dan memenuhi permintaan pesawat baru lantaran menghadapi serangkaian krisis, COMAC memposisikan diri sebagai alternatif.
COMAC akan menginvestasikan puluhan miliar Yuan dalam 3-5 tahun ke depan untuk memperluas kapasitas produksi C919. Otoritas penerbangan China mengatakan bulan lalu bahwa tahun ini mereka akan mengejar validasi European Union Aviation Safety Agency (EASA) untuk C919, proses yang dimulai pada tahun 2018.
COMAC memiliki dua produk pesawat penumpang, yaitu jet regional ARJ21 dan pesawat penumpang narrow-body bermesin ganda C919 yang lebih besar dengan 158-192 kursi. Model ini akan bersaing dengan Airbus A320neo dan Boeing 737 MAX 8.
C919 melakukan penerbangan pertamanya di luar daratan China pada bulan Desember menuju Hong Kong. Sementara ARJ21 digunakan oleh TransNusa Air Indonesia.
tulis komentar anda