NASA Jajaki Pembuatan Pesawat Penumpang Tercepat di Dunia, New York-London 1,5 Jam

Sabtu, 26 Agustus 2023 - 11:49 WIB
loading...
NASA Jajaki Pembuatan Pesawat Penumpang Tercepat di Dunia, New York-London 1,5 Jam
Pesawat supersonik bisa melaju dengan kecepatan Mach 2 hingga Mach 4. (Foto: Daily Mail)
A A A
JAKARTA - NASA sedang menjajaki kerja sama untuk mewujudkan pesawat komersil tercepat di dunia. Pesawat itu nantinya memiliki daya jelajah 1.535 mil hingga 3.045 mil per jam (mph) atau sekitar 2.470-4.900 Km per jam.

Dengan kecepatan Mach 2 hingga Mach 4, perjalanan dari New York ke London bisa ditempuh hanya dalam waktu 1,5 jam.
Sebagai perbandingan, Jet penumpang tercepat di dunia, Concorde , terbang dari New York ke London pada 7 Februari 1996, melintasi Atlantik butuh waktu 2 jam 52 menit dan 59 detik.

Studi pendahuluan tengah dilakukan dalam rangka kerja sama NASA dengan Boeing, Rolls-Royce, dan pihak lain. Awal musim panas ini, NASA menyelesaikan pesawat uji supersonik senyap X-59, yang dirancang untuk meredam ledakan soniknya sendiri. Proyek ini menjadi cikal bakal pesawat komersil tercepat di dunia.

“NASA baru berada pada tahap awal penelitian eksplorasi dan tidak mengembangkan pesawat semacam itu. Setidaknya, belum,” kata juru bicara NASA Rob Margetta kepada DailyMail.com.

Proyek Teknologi Hipersonik, Mary Jo Long-Davis, yang mengeksplorasi kelayakan jet penumpang supersonik akan fokus pada pengurangan kebisingan saat lepas landas dan mendarat pada awalnya, sehingga masalah ledakan sonik di tengah penerbangan akan terjadi kemudian.



Baik Amerika Serikat maupun banyak negara lain melarang penerbangan supersonik melalui darat, dengan alasan polusi suara akibat ledakan sonik dan masalah lainnya.

Emisi dari ketinggian dan faktor lingkungan lainnya, kata Long-Davis, kepada situs teknologi The Register, merupakan kekhawatiran awal yang penting untuk proyek baru mereka.

“Kami juga secara kolektif sadar akan perlunya mempertimbangkan pertimbangan keselamatan, efisiensi, ekonomi, dan sosial,” kata Long-Davis.

“Penting untuk berinovasi secara bertanggung jawab sehingga kami memberikan manfaat bagi wisatawan dan tidak membahayakan lingkungan.”
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3280 seconds (0.1#10.140)