Tantang Dominasi Barat, China Kenalkan Jet Tempur Generasi ke-6 'Kaisar Putih'
Rabu, 13 November 2024 - 14:19 WIB
JAKARTA - China telah mengungkapkan visi baru yang berani untuk pertempuran udara masa depan dengan mengungkap jet tempur futuristik yang diklaim Beijing dapat menembus atmosfer Bumi dan beroperasi di luar angkasa. Jet tempur siluman tersebut telah menjadi sorotan utama Zhuhai Airshow 2024, yang dimulai pada 12 November.
Dijuluki Baidi atau "White Emperor" alias "Kaisar Putih," pesawatfuturistikini dipamerkan sebagai bagian dari Proyek Nantianmen yang ambisius. Proyek yang berarti "Gerbang Surga Selatan" itu adalah sebuah inisiatif penelitian untuk mengeksplorasi teknologi kedirgantaraan masa depan China.
Mengutip eurasiantimes, berdasarkan informasi yang diberikan di pertunjukan udara tersebut, Kaisar Putihdirancang sebagai "pesawat tempur antariksa-udara terintegrasi," yang mampu melakukan penerbangan supersonik dan menerobos atmosfer Bumi untuk beroperasi di luar angkasa, sebuah fitur yang menempatkannya di garis depan penerbangan generasi berikutnya.
The Aviation Industry Corporation of China (AVIC), konglomerat kedirgantaraan dan pertahanan milik negara yang menciptakan model pesawat tersebut masih merahasiakan spesifikasi pesawat tempur canggih ini. Kendati demikian, plakatnya memberikan beberapa wawasan tentang fitur-fiturnya. Ruang senjata internal Baidi telah diperluas untuk menampung amunisi udara-ke-darat yang berat, menandakan perannya dalam skenario pertempuran yang serbaguna.
Pesawat tempur Baidi Tipe B juga dipastikan bakal menerima peningkatan avionik yang komprehensif, meningkatkan ergonomi kokpit dan menyederhanakan prosedur perawatan, yang secara efektif meningkatkan kemampuan penyebaran dan efisiensi operasionalnya.
Desainnya yang ramping dan tidak biasa mengingatkan pada pesawat tempur futuristik fiksional F/A 37 "Talon" dalam film "Stealth" yang dirilis tahun 2005 lalu. Seperti halnya di film tersebut, Baidi diperkirakan bakal mengusung elemen kecerdasan buatan (AI), fitur siluman, kemampuan penggabungan data tingkat lanjut, dan persenjataan canggih seperti laser di dalamnya.
Struktur sayapnya yang luar biasa, formasi kompak bergaya delta dengan tepian tajam diperkirakan menekankan kecepatan supersonik dan kelincah, serupa dengan burung predator yang melakukan manuver udara yang cepat dan mematikan. Smentara, setiap kontur dan tepiannya memiliki tujuan tunggal— untuk menyatu dengan langit dan menyerang dengan akurasi mematikan namun tetap tak terdeteksi.
Dijuluki Baidi atau "White Emperor" alias "Kaisar Putih," pesawatfuturistikini dipamerkan sebagai bagian dari Proyek Nantianmen yang ambisius. Proyek yang berarti "Gerbang Surga Selatan" itu adalah sebuah inisiatif penelitian untuk mengeksplorasi teknologi kedirgantaraan masa depan China.
Mengutip eurasiantimes, berdasarkan informasi yang diberikan di pertunjukan udara tersebut, Kaisar Putihdirancang sebagai "pesawat tempur antariksa-udara terintegrasi," yang mampu melakukan penerbangan supersonik dan menerobos atmosfer Bumi untuk beroperasi di luar angkasa, sebuah fitur yang menempatkannya di garis depan penerbangan generasi berikutnya.
The Aviation Industry Corporation of China (AVIC), konglomerat kedirgantaraan dan pertahanan milik negara yang menciptakan model pesawat tersebut masih merahasiakan spesifikasi pesawat tempur canggih ini. Kendati demikian, plakatnya memberikan beberapa wawasan tentang fitur-fiturnya. Ruang senjata internal Baidi telah diperluas untuk menampung amunisi udara-ke-darat yang berat, menandakan perannya dalam skenario pertempuran yang serbaguna.
Pesawat tempur Baidi Tipe B juga dipastikan bakal menerima peningkatan avionik yang komprehensif, meningkatkan ergonomi kokpit dan menyederhanakan prosedur perawatan, yang secara efektif meningkatkan kemampuan penyebaran dan efisiensi operasionalnya.
Desainnya yang ramping dan tidak biasa mengingatkan pada pesawat tempur futuristik fiksional F/A 37 "Talon" dalam film "Stealth" yang dirilis tahun 2005 lalu. Seperti halnya di film tersebut, Baidi diperkirakan bakal mengusung elemen kecerdasan buatan (AI), fitur siluman, kemampuan penggabungan data tingkat lanjut, dan persenjataan canggih seperti laser di dalamnya.
Struktur sayapnya yang luar biasa, formasi kompak bergaya delta dengan tepian tajam diperkirakan menekankan kecepatan supersonik dan kelincah, serupa dengan burung predator yang melakukan manuver udara yang cepat dan mematikan. Smentara, setiap kontur dan tepiannya memiliki tujuan tunggal— untuk menyatu dengan langit dan menyerang dengan akurasi mematikan namun tetap tak terdeteksi.
tulis komentar anda