Bukan Werewolf, tapi Bulan Purnama Punya Berdampak Unik Terhadap Hewan-hewan Ini
Rabu, 20 November 2024 - 07:00 WIB
JAKARTA - Cahaya bulan memainkan peran penting dalam ekosistem, memengaruhi perilaku berbagai spesies hewan di seluruh dunia. Dari sinkronisasi perkawinan hingga strategi berburu dan menghindari predator, respons terhadap cahaya bulan menunjukkan betapa terhubungnya kehidupan satwa liar dengan siklus alami Bulan.
Tidak hanya gravitasi Bulan yang berinteraksi dengan Matahari menyebabkan pasang surut laut. Orbit Bulan mengelilingi Bumi juga menghasilkan fase-fase Bulan dengan tingkat luminositas yang berbeda.
Para ilmuwan berpendapat bahwa cahaya Bulan pada titik tertentu setiap musim semi mungkin memberikan isyarat kepada karang bahwa kondisi tepat untuk melepaskan telur dan sperma.
Siklus Bulan secara tidak langsung memengaruhi perilaku beberapa hewan selama pasang tinggi dan rendah, dengan membatasi mereka dari area mencari makan yang subur seperti lumpur pantai.
Namun, sinar matahari yang dipantulkan oleh Bulan juga memiliki pengaruh langsung terhadap perilaku hewan. Misalnya, bagi hewan yang bergantung pada penglihatan untuk mencari makan, cahaya bulan adalah sumber daya. Bagi yang berisiko diburu pada malam hari, cahaya tersebut menjadi ancaman.
1. Lalat Mayfly di Afrika
Seperti halnya karang, lalat mayfly (Povilla adusta) di Danau Victoria, Afrika Timur, menyinkronkan perkawinan mereka dengan Bulan.
Serangga ini muncul dalam jumlah besar dari tahap larva akuatik mereka (yang berlangsung empat hingga lima bulan) dua hari setelah bulan purnama. Sebagai dewasa seksual (tahap imago), jenis mayfly ini hanya hidup selama satu hingga dua jam, sehingga mereka terburu-buru untuk menampilkan diri, kawin, dan bertelur sebelum mati.
Menggunakan siklus Bulan sebagai penanda waktu membantu mereka memastikan bahwa calon pasangan akan ada—dan cahaya bulan juga membantu mereka menyelesaikan tugas mendesak tersebut.
Tidak hanya gravitasi Bulan yang berinteraksi dengan Matahari menyebabkan pasang surut laut. Orbit Bulan mengelilingi Bumi juga menghasilkan fase-fase Bulan dengan tingkat luminositas yang berbeda.
Para ilmuwan berpendapat bahwa cahaya Bulan pada titik tertentu setiap musim semi mungkin memberikan isyarat kepada karang bahwa kondisi tepat untuk melepaskan telur dan sperma.
Siklus Bulan secara tidak langsung memengaruhi perilaku beberapa hewan selama pasang tinggi dan rendah, dengan membatasi mereka dari area mencari makan yang subur seperti lumpur pantai.
Namun, sinar matahari yang dipantulkan oleh Bulan juga memiliki pengaruh langsung terhadap perilaku hewan. Misalnya, bagi hewan yang bergantung pada penglihatan untuk mencari makan, cahaya bulan adalah sumber daya. Bagi yang berisiko diburu pada malam hari, cahaya tersebut menjadi ancaman.
1. Lalat Mayfly di Afrika
Seperti halnya karang, lalat mayfly (Povilla adusta) di Danau Victoria, Afrika Timur, menyinkronkan perkawinan mereka dengan Bulan.Serangga ini muncul dalam jumlah besar dari tahap larva akuatik mereka (yang berlangsung empat hingga lima bulan) dua hari setelah bulan purnama. Sebagai dewasa seksual (tahap imago), jenis mayfly ini hanya hidup selama satu hingga dua jam, sehingga mereka terburu-buru untuk menampilkan diri, kawin, dan bertelur sebelum mati.
Menggunakan siklus Bulan sebagai penanda waktu membantu mereka memastikan bahwa calon pasangan akan ada—dan cahaya bulan juga membantu mereka menyelesaikan tugas mendesak tersebut.
tulis komentar anda