Umat Islam Pertanyakan Kehalalan Vaksin COVID-19, China Dekati Arab Saudi
Rabu, 16 September 2020 - 14:01 WIB
Bahkan jika China menjadi negara pertama yang mengembangkan vaksin , China akan terus menghadapi pengawasan atas perannya dalam memungkinkan pandemi dimulai sejak awal.
Seorang ahli virologi terkenal yang melarikan diri ke AS dari Hong Kong pada bulan April juga berbicara tentang ketakutannya akan "dihina" karena berbicara tentang tuduhan menutup-nutupi.
Klaim vaksin Wu datang setelah Rusia bulan lalu menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui jab virus corona.
Sementara itu Profesor Francois Balloux, seorang ahli biologi di University College London, menyebut persetujuan itu "sembrono dan bodoh" dan mengatakan bahwa "vaksinasi dengan vaksin yang diuji secara tidak tepat adalah tidak etis".
Seorang ahli virologi terkenal yang melarikan diri ke AS dari Hong Kong pada bulan April juga berbicara tentang ketakutannya akan "dihina" karena berbicara tentang tuduhan menutup-nutupi.
Klaim vaksin Wu datang setelah Rusia bulan lalu menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui jab virus corona.
Sementara itu Profesor Francois Balloux, seorang ahli biologi di University College London, menyebut persetujuan itu "sembrono dan bodoh" dan mengatakan bahwa "vaksinasi dengan vaksin yang diuji secara tidak tepat adalah tidak etis".
(wbs)
tulis komentar anda