Peneliti: Ada Kemungkinan COVID-19 Menjelma Jadi Virus Musiman

Rabu, 16 September 2020 - 14:30 WIB
Tetapi dengan penyakit menular apa pun, agar kasusnya menurun, faktor yang dikenal sebagai "angka reproduksi dasar" (R0, diucapkan R-nihil), atau jumlah rata-rata orang yang tertular virus dari satu orang yang terinfeksi, perlu turun di bawah 1.

R0 untuk COVID-19 tampaknya relatif tinggi, dengan banyak ilmuwan memperkirakan nilai antara 2 dan 3 dibandingkan sekitar 1,3 untuk flu, kata penulis. R0 tinggi COVID-19 mungkin disebabkan, sebagian, karena tidak adanya kekebalan yang sudah ada sebelumnya terhadap penyakit di sebagian besar populasi.

Artinya dengan R0 yang lebih tinggi, penulis memperkirakan faktor musiman akan lebih sulit menekan R0 di bawah 1. “Oleh karena itu, tanpa intervensi kesehatan masyarakat, SARS-CoV-2 akan terus menyebar di musim panas seperti yang disaksikan di banyak negara di seluruh dunia,” kata penulis mengingatkan.

Sebaliknya, karena lebih banyak orang memperoleh kekebalan, baik melalui infeksi alami atau vaksin, R0 diperkirakan akan turun secara substansial. Ini membuat virus lebih rentan terhadap fluktuasi musiman, seperti lonjakan di musim dingin dan penurunan di musim panas, para penulis menyimpulkan.

Jika vaksin COVID-19 tersedia, itu dapat mengurangi penyebaran, tetapi kemungkinan tidak akan sepenuhnya menghilangkan virus. Sekadar informasi, Zaraket dan rekan penulis studi, Hadi Yassine, merupakan seorang profesor penyakit menular di Universitas Qatar, Doha.

Hal itu terjadi karena vaksin kemungkinan tidak akan 100% efektif, sehingga beberapa infeksi masih bisa terjadi. "Selain itu, perlindungan yang ditawarkan oleh vaksin mungkin berkurang seiring waktu, atau virus dapat bermutasi dan menghindari perlindungan kekebalan," kata para peneliti. (Baca juga: Sekda DKI Jakarta Meninggal Saat Dirawat Karena Positif Covid-19 )
(iqb)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More