Fenomena Langit di Pekan Pertama Oktober, Ada Hujan Meteor Draconids
Sabtu, 03 Oktober 2020 - 12:18 WIB
6. Merkurius mengalami fase dikotomi: 6 Oktober
Dikotomi adalah nama lain dari face perbani atau kuartir. Secara umum, dikotomi adlaah konfigurasi Bumi, planet dan Matahari yang memebentuk sudut sikut-siku 90 derajat.
Hal ini membuat bagian planet yakni Merkurius yang termati dari Bui akan tampak bercahaya 50% dari luas seluruh piringan.
Berbeda dengan Venus, Meskurius mengalamai fase dikotomi antara 1-6 hari sebelum atau sesudah elongasi maksimum. Hal ini karena bentuk orbit Merkurius yang lebih lonjong dibandingkan Venus.
7. Puncak hujan Meteor Draconids: 8 Oktober
Hujan Meteor Draconids aktif sejak 6 hingga 10 oktober. Puncaknya, terjadi apda 8 Oktober dan dapat disaksikan sejak pukul 18.15 WIB hingga 21.30 WIB dengan intensitas antara 4 hingga 6 meteor per jam jika cuaca cerah dan bebas polusi cahaya.
Akan tetapi, bagi pengamat di area perkotaan hanya akan menyaksikan antara 1-2 meteor per jam.
Fenomena ini paling baik jika diamati dari belajan Bumu bagian utara .
Dikotomi adalah nama lain dari face perbani atau kuartir. Secara umum, dikotomi adlaah konfigurasi Bumi, planet dan Matahari yang memebentuk sudut sikut-siku 90 derajat.
Hal ini membuat bagian planet yakni Merkurius yang termati dari Bui akan tampak bercahaya 50% dari luas seluruh piringan.
Berbeda dengan Venus, Meskurius mengalamai fase dikotomi antara 1-6 hari sebelum atau sesudah elongasi maksimum. Hal ini karena bentuk orbit Merkurius yang lebih lonjong dibandingkan Venus.
7. Puncak hujan Meteor Draconids: 8 Oktober
Hujan Meteor Draconids aktif sejak 6 hingga 10 oktober. Puncaknya, terjadi apda 8 Oktober dan dapat disaksikan sejak pukul 18.15 WIB hingga 21.30 WIB dengan intensitas antara 4 hingga 6 meteor per jam jika cuaca cerah dan bebas polusi cahaya.
Akan tetapi, bagi pengamat di area perkotaan hanya akan menyaksikan antara 1-2 meteor per jam.
Fenomena ini paling baik jika diamati dari belajan Bumu bagian utara .
(wbs)
tulis komentar anda