Lubang Lapisan Ozon di Antartika Menciut
Rabu, 15 April 2020 - 17:26 WIB
ALASKA - Lubang di lapisan ozon yang terdapat di atas Benua Antartika, Kutub Utara, diketahui kian mengecil dan berkurang.
Ilmuwan sedang mempelajari data dari satelit Badan Antariksa Eropa (ESA) yang menunjukkan pengurangan besar pada konsentrasi ozon di atas Kutub Utara, dan menciptakan apa yang disebut "lubang kecil" di lapisan ozon itu.
Lapisan ozon adalah lapisan gas pelindung di lapisan stratosfer yang melindungi kehidupan dari radiasi sinar matahari yang berbahaya, sering dikaitkan dengan kanker kulit dan katarak, serta masalah lingkungan lainnya.
"Lubang ozon" yang paling sering dirujuk adalah yang terletak di atas Antartika adan terbentuk setiap tahun. Namun pengamatan para ilmuwan yang dilakukan di Pusat Dirgantara Jerman minggu lalu juga menunjukkan penipisan ozon di wilayah kutub utara.
Harold Ilmar, yang bertanggung jawab menghentikan erosi lapisan tanah beku atau permafrost, berjalan di kawasan yang terdampak di desa Yupik Eskimo, Yukon Delta, Alaska, 19 April 2019.
Para ilmuwan menyebut zona pengurangan di Arktika itu sebagai "lubang kecil" karena luasnya kurang dari satu juta kilometer persegi, kecil dibandingkan dengan lubang seluas 20 hingga 25 juta juta kilometer persegi yang terbentuk di atas Antartika.
ESA merilis sebuah animasi dengan menggunakan data dari satelitnya yang menunjukkan tingkat ozon harian di atas Kutub Utara mulai 9 Maret hingga 1 April. Para ilmuwan mengatakan kondisi atmosfer yang tidak biasa, termasuk suhu beku di stratosfer, menyebabkan tingkat ozon turun di wilayah tersebut
Dari hasil penelitian tersebut, kadar konsentrasi CFC di Benua Antartika menurun hingga ke rataan 25 part per trilion atau turun sekitar 0,8 persen setiap tahun. Secara keseluruhan, sejak Protokol Montreal diberlakukan, berarti sudah ada penurunan sekitar 20 persen kerusakan ozon yang terdapat di atas Benua Antartika.
Ilmuwan sedang mempelajari data dari satelit Badan Antariksa Eropa (ESA) yang menunjukkan pengurangan besar pada konsentrasi ozon di atas Kutub Utara, dan menciptakan apa yang disebut "lubang kecil" di lapisan ozon itu.
Lapisan ozon adalah lapisan gas pelindung di lapisan stratosfer yang melindungi kehidupan dari radiasi sinar matahari yang berbahaya, sering dikaitkan dengan kanker kulit dan katarak, serta masalah lingkungan lainnya.
"Lubang ozon" yang paling sering dirujuk adalah yang terletak di atas Antartika adan terbentuk setiap tahun. Namun pengamatan para ilmuwan yang dilakukan di Pusat Dirgantara Jerman minggu lalu juga menunjukkan penipisan ozon di wilayah kutub utara.
Harold Ilmar, yang bertanggung jawab menghentikan erosi lapisan tanah beku atau permafrost, berjalan di kawasan yang terdampak di desa Yupik Eskimo, Yukon Delta, Alaska, 19 April 2019.
Para ilmuwan menyebut zona pengurangan di Arktika itu sebagai "lubang kecil" karena luasnya kurang dari satu juta kilometer persegi, kecil dibandingkan dengan lubang seluas 20 hingga 25 juta juta kilometer persegi yang terbentuk di atas Antartika.
ESA merilis sebuah animasi dengan menggunakan data dari satelitnya yang menunjukkan tingkat ozon harian di atas Kutub Utara mulai 9 Maret hingga 1 April. Para ilmuwan mengatakan kondisi atmosfer yang tidak biasa, termasuk suhu beku di stratosfer, menyebabkan tingkat ozon turun di wilayah tersebut
Dari hasil penelitian tersebut, kadar konsentrasi CFC di Benua Antartika menurun hingga ke rataan 25 part per trilion atau turun sekitar 0,8 persen setiap tahun. Secara keseluruhan, sejak Protokol Montreal diberlakukan, berarti sudah ada penurunan sekitar 20 persen kerusakan ozon yang terdapat di atas Benua Antartika.
(wbs)
tulis komentar anda